Jumat, 19 April 24

Semakin Populer, Ahok Hanya Butuh 2,8% KTP Lagi

Semakin Populer, Ahok Hanya Butuh 2,8% KTP Lagi

Jakarta, Obsessionnews – Popularitas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama semakin melejit. Berbagai hasil survei yang dilakukan lembaga survei menempatkan Ahok, sapaan akrabnya, calon gubernur pada Pilkada DKI 2017 yang paling populer. Juga hasil survei itu menyebutkan tingkat elektabilitasnya paling tinggi.

Sepak terjang Ahok juga mendapat perhatian dari Harian The New York Times. Dalam edisi 5 Juni 2016 harian ini mengulas sosok Ahok. Harian dengan oplah nomor dua terbesar di Amerika Serikat (AS) itu menilai Ahok sebagai sosok yang menggoncang sistem perpolitikan Indonesia yang dikendalikan oleh kaum elite partai.

Sejak menjabat November 2014, The New York Times menyebut Ahok tidak menunggu lama untuk ‘menyikat’ birokrat yang tidak kompeten dan memberantas korupsi yang merajalela.

New York Times kemudian mengutip Charlotte Setijadi, periset di program Ilmu Indonesia di Institut Studi Asia Tenggara-Yusof Ishak yang berbasis di Singapura. Charlotte mengatakan, “Basuki (Ahok) menampilkan dirinya sebagai sosok alternatif melawan sistem politik yang memuakkan banyak rakyat Indonesia.”

“Keberaniannya itu akan menolong dia meraup suara pada Pilkada  DKI,” kata Charlotte.

Seirama kian melambungnya popularitas dan elektabilitas Ahok, perolehan KTP untuk mendukung Ahok-Heru maju di Pilkada DKI 2017 melalui jalur independen terus meningkat. Gerakan penggalangan KTP dilakukan relawan Teman Ahok sejak 11 Maret 2016. Dan tepat tiga bulan pada Sabtu (11/6) total KTP yang terkumpul sebanyak 971.257 KTP atau 97,2%. Teman Ahok hanya membutuhkan 28.743 KTP lagi atau 2,8% untuk mencapai target sejuta.

Perolehan KTP tersebut  melampaui persyaratan minimum dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang menetapkan calon independen di Pilkada DKI 2017 didukung minimum 532.000 KTP. Meskipun demikian Teman Ahok tetap bekerja mengumpulkan sejuta KTP sesuai target awal. Alasannya apabila ada KTP yang diverifikasi KPUD DKI dan dianggap tak memenuhi syarat, masih ada stok.

Ahok tidak menjadi kader parpol apapun setelah mengundurkan diri dari Partai Gerindra tahun 2014. Ia memutuskan maju di Pilkada DKI 2017 melalui jalur independen. Ia memilih Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI, Heru Budi Hartono, sebagai wakilnya. Duet Ahok-Heru yang diusung Teman Ahok dideklarasikan pada Senin (7/3) lalu.

Ahok mendapat dukungan dari Partai Golkar untuk maju di Pilkada DKI 2017. Dukungan itu disampaikan Ketua DPP Golkar Yorrys Raweyai  di Jakarta, Kamis (9/6). “Kami sudah satu suara, sikap  Golkar akan mendukung Ahok untuk maju lagi di Pilgub DKI Jakarta,” katanya.

Golkar merupakan partai politik (parpol) ketiga yang mendukung Ahok. Sebelumnya yang mendukung Ahok adalah Partai Nasdem dan Partai Hanura. Total kursi yang dimiliki ketiga parpol itu di DPRD DKI adalah 24 kursi, dengan rincian  Golkar 9 kursi, Nasdem (5), dan Hanura (10).

Calon gubernur DKI yang ingin maju lewat jalur parpol minimal minimal didukung 22 kursi. Dengan demikian Ahok sebenarnya sudah bisa maju melalui jalur parpol.

Tetapi, Ahok mengatakan konsisten tetap maju lewat jalur independen atau non parpol. Mantan Bupati Belitung Timur ini tidak mau mengecewakan relawan Teman Ahok yang tengah bekerja keras mengumpulkan data KTP. (arh, @arif_rhakim)

Baca Juga:

3,3% Lagi Dukungan KTP Ahok-Heru Tembus Sejuta

UU Pilkada Rampok Hak Politik Pemilih Pemula

Guntur Soekarno Nilai Teman Ahok Militan

Pendiri Teman Ahok Bantah Anak Politisi PDI-P

Amalia Difitnah Bukan Pemeluk Islam

Waspadai KPUD yang Berpotensi Gagalkan Calon Independen

UU Pilkada Ganjal Ahok-Heru

Teman Ahok Larang Habiburokhman Terjun dari Monas

Golkar Ingin Kadernya Dampingi Ahok

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.