Jakarta, Obsessionnews – Bakal calon ketua umum (caketum) Golkar Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto tak menghadiri acara sosialisasi rencana penyelenggaraan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) di kantor DPP Golkar, Jl. Anggrek Nelly Murni, Slipi, Jakarta Barat, Senin (2/5) siang. Tommy tak hadir karena sedang berada di luar kota. Ia diwakili oleh tim suksesnya.
Sedangkan para bakal caketum lainnya hadir. Mereka adalah Ade Komarudin, Aziz Syamsuddin, Mahyudin, Indra Bambang Utoyo, Airlangga Hartarto, Priyo Budi Santoso, Setya Novato, Idrus Marham, Retno Susilowati Amir alias Watty Amir dan Syahrul Yasin Limpo. Namun, salah seorang di antara mereka, yakni Sekjen Golkar Idrus Marham menyatakan mundur dari bursa bakal caketum.
Sebelumnya Ketua Steering Committee (SC) atau Panitia Pengarah Munaslub Golkar Nurdin Halid mengundang Tommy menghadiri acara tersebut melalui surat bernomor No. Und 11/SC/Munaslub/IV/2016 tanggal 28 April 2016. Dalam surat itu disebutkan Panitia Pengarah meminta Tommy didampingi sebanyak-banyaknya 10 orang tim suksesnya.
Sosialisasi penyelenggaraan Munaslub ini bertema ‘Solid Terkonsolidasi, Efektif Mengemban Misi, Berjaya di Kala Pemilu”. Tema ini diambil mengingat perasaan traumatik terhadap perbedaan tajam dalam satu setengah tahun terakhir yang bergelora di seluruh kader Golkar.
“Munaslub ini bukan pertarungan logistik, tapi pertarungan ide dan gagasan,” ucap Nurdin.
Munaslub Golkar akan digelar di NDCC, Nusa Dua, Bali, 23 – 26 Mei 2016. Majunya Tommy di Munaslub Golkar mengubah peta pertarungan para balon ketum. Sebelumnya sejumlah pengamat memprediksi Ade Komarudin akan bersaing ketat dengan Setya Novanto. Kedua tokoh muda Golkar ini merupakan anak emas Ketum Golkar Aburizal Bakrie atau Ical. Sebab, dikabarkan Ical berkepentingan duduk di kursi ketua Dewan Pertimbangan Golkar jika salah seorang loyalisnya tersebut memenangkan Munaslub. Artinya, Ical masih berambisi mengendalikan partai beringin.
Dengan resminya Tommy sebagai balon ketum, kemungkinan besar akan terjadi persaingan sengit antara Tommy melawan Ade.
Nama Tommy mulai populer di kancah politik ketika Golkar terbelah menjadi dua kubu pasca Pilpres 2014, yakni kubu Ical dan kubu Agung Laksono. Berbagai kalangan mendesak Tommy untuk menyelamatkan partai yang didirikan almarhum ayahnya itu.
Popularitasnya semakin melambung ketika tahun 2015 Tommy mendirikan Himpunan Masyarakat Peduli Indonesia (HMPI). Dalam waktu relatif singkat HMPI telah terbentuk di berbagai daerah di 34 provinsi dan memiliki ribuan anggota. HMPI menyantuni anak yatim, memberdayakan petani, dan lain sebagainya.
HMPI menjadi motor penggerak Poros Tommy Soeharto – Golkar untuk mendukung Tommy di Munaslub Golkar. HMPI gencar menyosialisasikan pencalonannya untuk menjadi ketum Golkar.Hasilnya, Tommy mendapat dukungan dari sejumlah Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I dan II Golkar se-Indonesia.
Dalam suatu kesempatan politisi senior Golkar yang juga mantan Ketum Golkar, Akbar Tandjung, menilai Tommy layak memimpin Golkar. Akbar berpendapat besar peluang Tommy untuk menjadi ketum. (arh, @arif_rhakim)
Baca Juga:
Selamat Datang Soeharto Muda di Munaslub Golkar
Inilah Subiakto Tjakrawerdaya, Ketua Timses Tommy Soeharto
Tommy Ubah Peta Pertarungan Calon Ketum Golkar
Tommy Soeharto Optimis Pimpin Golkar
Tommy Soeharto Lebih Menarik Simpati Dari Calon Lainnya
Tommy Soeharto Berpeluang Menang di Munas Golkar
Jika Berkuasa, Tommy Soeharto Akan Bubarkan Parpol Berideologi Komunis
Sayap HMPI Kokohkan Tommy For President
Tommy Soeharto Anugerah di Balik Prahara Golkar?