Jumat, 26 April 24

UNICEF Peringatkan Bahaya Kematian 200 Ribu Anak Rohingya

UNICEF Peringatkan Bahaya Kematian 200 Ribu Anak Rohingya

Dana Anak-anak PBB, UNICEF memperingatkan bahaya kematian lebih dari 200 ribu anak-anak Rohingya, Maynmar di wilayah perbatasan Bangladesh.

IRNA (13/9) melaporkan, Kantor regional UNICEF di Australia, Rabu (13/9) menjelaskan bahwa kondisi para pengungsi Rohingya di perbatasan Bangladesh sangat buruk dan mengumumkan, lebih dari 200 ribu anak Rohingya, Myanmar yang berhasil mencapai wilayah Bangladesh, membutuhkan bantuan segera untuk bertahan hidup.

Sejak 25 Agutus 2017 lalu hingga sekarang, sekitar 400 ribu Muslim Rohingya terpaksa mengungsi ke perbatasan Bangladesh. 60 persen dari para pengungsi Myanmar itu adalah anak-anak.

Menurut keterangan UNICEF, air minum dan sistem sanitasi adalah kebutuhan utama bagi para pengungsi Muslim Rohingya di perbatasan Bangladesh.

Gelombang masuknya pengungsi Muslim Rohingya dari Myanmar ke Bangladesh berlangsung terus menerus setiap hari.

Muslimin Rohingya, Myanmar terpaksa mengungsi ke Bangladesh untuk menyelamatkan diri dari kekerasan dan serangan terbaru militer negara itu sejak 25 Agustus 2017 lalu.

Ayatullah Makarem Shirazi

Negara Muslim Usut Genosida Muslim Rohingya!
Ayatullah Makarem Shirazi, salah satu Marji Taklid Muslim Syiah Iran menyesalkan kebisuan masyarakat internasional menyaksikan pembunuhan terhadap Muslimin Rohingya di Myanmar. Ia mengatakan, menteri luar negeri negara-negara Muslim harus menggelar pertemuan darurat guna menghentikan pembunuhan terhadap Muslimin Myanmar.

Ayatullah Makarem Shirazi, Rabu (13/9) di awal kelas pelajaran fikih tingkat lanjut di Masjid Azam, Qom, selatan Tehran menuturkan, pemerintah Myanmar harus menggelar pertemuan dengan ulama Islam dan menjelaskan alasan genosida terhadap Muslimin.

Sebelumnya, Ayatullah Sayid Ali Khamenei, Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar, Selasa (12/9) di awal kelas fikih tingkat lanjutnya, memprotes kebiusan dan diamnya masyarakat internasional serta para pengklaim pembela hak asasi manusia menyaksikan tragedi kemanusiaan di Myanmar.

Rahbar mengatakan, jalan keluar masalah ini adalah tindakan nyata negara-negara Muslim dan tekanan politik serta ekonomi terhadap pemerintah lalim Myanmar.

Sehubungan dengan hal ini, Ebrahim Rahimpour, Deputi Menteri Luar Negeri Iran untuk urusan Asia Pasifik, Rabu (13/9) dalam sidang luar biasa Komisi Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri Parlemen Iran terkait penanganan kondisi Muslimin Myanmar menuturkan, bantuan-bantuan kemanusiaan Iran untuk Muslimin Rohingya, Jumat (15/9) akan dikirim ke Bangladesh. (ParsToday)

Baca Juga:

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.