Jumat, 25 Oktober 24

Yaqut Nilai Penyelenggaraan Haji 1445 H/2024 M Sukses

Yaqut Nilai Penyelenggaraan Haji 1445 H/2024 M Sukses
* Acara Tasyakuran Penutupan Penyelenggaraan Ibadah Haji 1445 H dan Pemberian Kuota 1446 H yang diselenggarakan oleh Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi di Makkah. (Foto: MCH)

Obsessionnews.com – Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang akrab disapa Gus Men menilai penyelenggaraan ibadah haji tahun 1445 H/2024 M telah berjalan dengan sukses. Ada sejumlah indikator yang menjadi tolok ukur kesuksesan penyelenggaraan haji kali ini.

Indikator pertama adalah kelancaran pelayanan jemaah pada fase kedatangan. Kuota jemaah haji reguler sebanyak 213.320 jemaah terserap optimal, hanya menyisakan 45 jemaah yang tidak bisa digantikan karena proses pemvisaan sudah ditutup.

“Ini angka kuota tidak terserap yang terkecil dalam lebih dari 10 tahun penyelenggaraan ibadah haji,” kata Gus Men di kantor Kementerian Haji dan Umrah Saudi, Makkah, Selasa (18/6/2024) malam Waktu Arab Saudi.

Baca juga: Indonesia Kembali Mendapat 221.000 Kuota Jemaah Haji untuk 1446 H/2025 M

Indikator kedua adalah kelancaran proses pelayanan jemaah di Madinah dan Makkah. Jemaah mendapatkan layanan katering, transportasi, akomodasi, termasuk perlindungan jemaah, dan bimbingan ibadah.

“Padahal, Indonesia adalah pengirim jemaah haji terbesar di dunia. Ini jelas bukan tugas mudah,” ucapnya.

Layanan fast track untuk kali pertama di tiga embarkasi, yaitu Jakarta, Solo, dan Surabaya, juga berjalan lancar.

“Layanan katering bahkan bisa tetap diberikan hingga jelang puncak haji, ini juga kali pertama dilakukan dalam kuota normal setelah sebelumnya diterapkan pada 2022,” tambahnya.

Indikator kesuksesan ketiga adalah kelancaran proses puncak haji. Upaya mitigasi yang dilakukan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) bersama otoritas Saudi berhasil memperlancar pergerakan jemaah dari Arafah ke Muzdalifah dan Mina.

“Skema murur atau melintas di Muzdalifah banyak mendapat apresiasi. Jemaah bisa diberangkatkan lebih awal, jam 07.37 waktu Saudi sudah tidak ada di Muzdalifah. Ini patut disyukuri,” kata Gus Men.

Gus Men juga mencatat adanya beberapa dinamika di Mina yang perlu dievaluasi. Menurutnya, wilayah Mina memiliki batasan yang sangat terbatas, dengan kuota 213.320 jemaah, ruang yang tersedia kurang dari 0,8 meter persegi per orang.

“Mina dari dulu seperti itu. Sejak kuota kembali normal pada 2017, isunya selalu soal kepadatan. Sehingga, menerima tambahan kuota selalu menjadi berkah sekaligus tantangan,” jelasnya.

Dalam keterbatasan wilayah, lanjut dia, ada tantangan kenyamanan, bahkan keselamatan jiwa. Ini yang perlu menjadi pertimbangan. “Alhamdulillah kita bersyukur, proses puncak haji berjalan lancar,” katanya.

Baca juga: Usai Prosesi di Mina, Jemaah Haji Diimbau Pulihkan Fisik Sebelum Thawaf Ifadhah, Sa’i, dan Wada

Gus Men menambahkan, pihaknya akan segera menggelar evaluasi atas penyelenggaraan haji tahun ini. Sejumlah catatan akan menjadi bahan perbaikan untuk musim haji mendatang.

“Kita tetap akan upayakan kuota tambahan dalam jumlah yang terukur untuk tetap menjaga kenyamanan dan keselamatan jemaah,” tegasnya.

Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi dalam dua tahun terakhir menggelar Haflul Hajji Al-Khitamy, acara tasyakuran yang selalu digelar pada 12 Zulhijjah, hari saat jemaah haji yang mengambil Nafar Awal telah meninggalkan Mina dan kembali ke hotel di Makkah. Acara ini mengambil tema yang sama “Khitaamuhu Misk”.

Sementara itu, Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Tawfiq F. Al Rabiah mengatakan, kesuksesan haji adalah hasil kerja sama Kantor Urusan Haji (KUH) dari berbagai negara dengan Kementerian Haji dan Umrah Saudi. Menurutnya, sejarah mencatat pada hari yang sama setahun yang lalu, untuk kali pertama kuota diberikan setelah operasional haji sehingga langkah persiapan menjadi lebih cepat dan visa bisa diterbitkan jauh sebelum operasional.

Penerapan Kartu Nusuk juga berjalan sukses, memungkinkan pembeda antara jemaah haji resmi dan tidak resmi. Para konsul haji pada KUH juga diberikan kemudahan akses Masyair dengan kartu khusus untuk memantau pergerakan dan kondisi jemaah.

Tawfiq berharap kerja sama lintas pihak ini terus berlangsung di masa mendatang. Dalam kesempatan ini, ia juga mengumumkan masa umrah segera dimulai dengan penerbitan visa umrah. (M Lubis)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.