Jumat, 19 April 24

Waspada! Pertanian Banyak Ditinggalkan Masyarakat

Waspada! Pertanian Banyak Ditinggalkan Masyarakat

Jakarta – Telah menjadi keprihatinan kita bahwa sosok petani sering tidak tersentuh dengan dunia pendidikan dan pengetahuan serta keterampilan. Hal ini yang menjadikan petani di banyak daerah mandek regenerasinya. Lebih lanjut pertanian banyak ditinggalkan oleh masyarakat karena tidak mampu memberikan penghasilan yang cukup untuk memenuhi kesejahteraan mereka.

“Semakin lama semakin susut aset dan investasi para petani. Dan tidak heran kemudian lahan-lahan pertanian di desa sudah dimiliki oleh orang kota. Kondisi inilah yang menjadikan keprihatinan kami,” ungkap Ketua Umum Pimpinan Pusat Komunitas Usaha Pertanian Sentra Usaha Tani dan Agribisnis (KUP SUTA) Nusantara, Dadung Hari Setyo, Senin(3/10/2016).

“Berangkat dari keprihatin itulah Kami KUP SUTA Nusantara merasa terpanggil untuk menggiatkan pendidikan dan pelatihan para petani khususnya yang di desa. Kami sedang uji coba untuk membuat pola dan sistem diklat untuk para petani di desa,” tambahnya.

manusia-unggul-2

Menurutnya, akan sulit terwujud ketahanan dan kedaulatan pangan di kala para petani kita kopetensi pengetahuan dan ketrampilannya tidak ditingkatkan. “Sudah menjadi realita bahwa petani khususnya di desa sangat minim informasi dunia pertanian, meski media informasi ada di desa, walaupun internet masuk di desa tapi kebanyakan media informasi tersebut tidak tesponsif atau media tersebut hanya menyajikan sebuah informasi saja,” tandas Dadung.

“Media tersebut tidak bisa membibing petani untuk memiliki pengetahuan yang lebih baik. Banyak infomasi tentang kemajuan dunia pertanian tapi kbnyak informasi tersebut tidak dapat dikonfirmasi manfaat dan keggunaan bagi para petani,” bebernya pula.

manusia-unggul-3

Ia pun mengungkapkan, banyak petani yang mencoba menginput informasi dari  berbagai media dan mengikuti secara informatif pengetahuan kemajuan peetanian dan petanipun mencobanya. “Ternyata banyak pula yang gagal. Artinya, informasi kemajuan pertanian yang disajikan di media tersebut sulit ditiru dan diterapkan oleh para petani,” tegas Ketua Umum KUP SUTA Nusantara.

“Inilah permasalah utama yang harus ditemukan solusinya yakni terwujudnya  penyebaran informasi perkembangan dan kemajuan dunia pertanian di klangan petani dan masyatakat desa. Dengan harap mereka mampu mengakses informasi dengan mudah cepat dan akurat bermanfaat. Sehingga para petani dan masyarakat desa dapat meningkatkan etos kerjanya dengan baik dapat mengadaptasikan diri dalam proses kemanjuan dunia pertanian dan mereka terhindar dari informasi dan pengetahuan yang salah yang sengaja disebarkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab,” pungkasnya.

manusia-unggul-4

Dari dasar itulah, lanjut Dadung, KUP SUTA Nusantara memulai menyelenggarakan Trainning secara berkala dan berjenjang di lingkungan petani dan masyarakat desa. Yakni Trainning tetapi kepemimpinan di lingkungan pertanian dan Agribisnis di lingkungan pedesaan.

Menurut dia, telah menjadi kebutuhan bahwa petani harus memiliki kekuatan kerja  gotong royong,   kehidupan kerja yang saling bahu membahu serta tolong menolong seta selalu berbagi  adalah karakter yang tidak boleh dihilangkang dalam diri petani. “Itulah leadership cultural yang harus dpt di tujukkan secara strategis dlm  diri setiap petani,” terangnya.

manusia-unggul-5

Di sini lain, jelas dia, Agripreneurship scra strategis harus menjadikan semangat jiwa berusaha para petani di desa, agripreneurship harus tertanam pada generasi sejak dini, dengan memberikan keyakinan ttg konsep dan contoh program dan usaha berbasis  agriprenuership dapat memberikan jaminan kesejahteraan bagi para petani di desa.

“Petani dan masyarakat di desa jangan hanya berkutat bekerja di sektor budi daya dan produksi pangan saja akan tetapi harus dikembangkan dikenalnta dan dikembangkan konsep usaha yang lebih maju kedepan seperti seperti konsep pengembangan manajemn permidalan dan investasi,  integreted farming, wisata dan edukasi pertanian serta pengelolaan aset pertanian di desa,” tuturnya.

manusia-unggul-6

Ia mengemukakan, kompetensi leadership dan agripreneurship harus ditumbuh-kembangkan seiring dengan kemajuan dunia pertanian agar petani dan masyarakat desa tidak tertinggal oleh kemajuan. “Besar harapan Kami petani dan masyarakat desa mampu mandiri dan bangkit berkarya membanfun  di desa menjadi daerah yang menarik semua pihak baik dari sosok petani yang egaliter dan kawasan yang secara ekonomi tertata dan terkelolah dengan baik, Sehingga banyak pihak yang akan tertarik untuk kerjasama dengan petani di Deaa.  Itulah harapan Kami KUP SUTA NUSANTARA para petani dan masyarakat di desa bisa bekerja membangun dari desa untuk bangsa,” paparnya. (Red)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.