Kamis, 19 September 24

TNI-Polri Kerahkan Sniper Amankan Kedatangan Paus Fransiskus

TNI-Polri Kerahkan Sniper Amankan Kedatangan Paus Fransiskus
* TNI-Polri berkolaborasi mengamankan kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia selama 3-6 September 2024. (Ilustrasi/Istimewa)

Obsessionnews.com – Pengamanan kunjungan apostolik Paus Fransiskus ke Indonesia selama 3-6 September 2024 bakal dilakukan maksimal. TNI-Polri mengerahkan sniper (penembak jitu) dan satuan antiteror untuk menjamin keamanan Bapa Suci.

Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I Laksamana Madya TNI Agus Hariadi memastikan penembak jitu itu disiapkan sesuai dengan standar prosedur operasional (SOP) yang berlaku untuk pengamanan tamu negara.

Baca juga: Sambut Paus Fransiskus, Jokowi Ingin Bahas Perdamaian Dunia

“Ya jelas ada (penembak runduk), itu sudah ada prosedur tetapnya sendiri,” kata Laksamana Agus di Jakarta, Senin (2/9).

Agus tidak merinci jumlah dan penempatan penembak-penembak jitu tersebut. Terlepas dari itu, Pangkogabwilhan I menyebut pengamanan untuk Paus Fransiskus bakal melekat mengikuti kegiatan pemimpin Gereja Katolik dunia selama di Jakarta.

Dalam kesempatan yang sama, Komandan Korps Brimob Polri Komjen Pol. Imam Widodo menyebut TNI-Polri juga menyiapkan pasukan dari Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti-Teror Polri untuk mengawal kunjungan Paus Fransiskus.

Baca juga: Jokowi Dampingi Paus Fransiskus Selama Kunjungan di Indonesia

Imam menambahkan TNI dan Polri juga menyiapkan satuan siber untuk mencegah dan menangani ancaman siber selama kunjungan Paus Fransiskus di Jakarta.

“Kami berharap mudah-mudahan semuanya aman, sukses, dan lancar, karena ini merupakan pertaruhan bangsa Indonesia,” kata Komjen Pol. Imam.

Mabes TNI dan Mabes Polri di Lapangan B3, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, menggelar apel gelar pasukan untuk pengamanan Paus Fransiskus dan Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2024. Apel itu dipimpin oleh Pangkogabwilhan I dan Komandan Korps Brimob Polri.

Dalam apel itu, sebanyak 9.030 prajurit TNI dan polisi disiagakan untuk pengamanan dua kegiatan tingkat dunia tersebut. Dari jumlah itu, 4.300 di antaranya merupakan prajurit TNI, sementara 4.730 lainnya merupakan polisi.

Baca juga: Paus Fransiskus Kirim Doa untuk Korban Lion Air JT610

Dari jajaran prajurit TNI, mereka yang terlibat dalam operasi pengamanan itu berasal dari sejumlah satuan, di antaranya Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres), Komando Garnisun Tetap I/Jakarta, Pusat Polisi Militer (Puspom) TNI, TNI Angkatan Udara, Korps Kavaleri TNI Angkatan Darat, Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI, dan Bintara Pembina Desa (Babinsa).

Kemudian dari jajaran Polri, mereka yang terlibat di antaranya berasal dari Brigade Mobile (Brimob) Polri, Densus 88 Anti-Teror, dan Detasemen K9 Polri, kemudian ada juga jajaran polisi dari Polda Metro Jaya.

Untuk skema pengamanan, TNI dan Polri menerapkan sistem pengamanan berlapis Ring 1, Ring 2, dan Ring 3. Pengamanan Ring 1 dilaksanakan oleh Paspampres RI dan melekat kepada Paus Fransiskus.

Paus Fransiskus, yang merupakan Pemimpin Takhta Suci Vatikan, dijadwalkan mendarat di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (3/9). Kemudian, Paus pada Rabu (4/9) dijadwalkan berkunjung ke Istana Merdeka, Jakarta, dan dia bakal disambut oleh Presiden RI Joko Widodo.

Paus Fransiskus kemudian bakal melanjutkan agendanya bertemu jemaat di Katedral, dan jemaat Katolik muda Grha Pemuda.

Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik se-Dunia itu pada Kamis (5/9) dijadwalkan berkunjung ke Masjid Istiqlal di Jakarta, kemudian pada pukul 17.00 WIB, dia bakal memimpin misa suci akbar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta.

Terakhir pada Jumat (6/9), Paus Fransiskus bakal meninggalkan Jakarta menuju Port Moresby, Papua Nugini. Dia berangkat ke Port Moresby dari Bandara Internasional Soekarno Hatta. (Antara/Erwin)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.