Jakarta, Obsessionnews – Perhelatan Hari Pers Nasional (HPN) 2016 di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) akan dimeriahkan kegiatan pelayaran jurnalis (sail journalist). TNI Angkatan Laut akan mengerahkan sebuah KRI untuk mengangkut peserta ke lokasi HPN 2016.
Rencana sail journalist ini dibicarakan dalam pertemuan antara Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Ade Supandi kepada dengan Panitia HPN 2016 di Mabes TNI AL di Cilangkap, Kamis siang (5/11), seperti diterima redaksi Obsessionnews.com, Jumat (6/11). (Baca juga: Lombok Resmi Tuan Rumah HPN 2016)
“TNI AL mendukung kegiatan sail journalist dan kami yakin ini akan sangat bermanfaat bukan hanya untuk kalangan pers tetapi juga untuk masyarakat Indonesia secara umum,” ujar Laksamana Ade Supandi yang dalam pertemuan didampingi Aspam KSAL Laksamana Muda Agus Heryana dan Kadispenal Laksamana Pertama M. Zainuddin.
Rombongan Panitia HPN 2016 dipimpin Penanggung Jawab HPN 2016 yang juga Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan Ketua Panitia HPN Teguh Santosa didampingi pengurus harian PWI Kiki Iswara, Agus Yuli dan Dar Edi Yoga.
“HPN adalah ajang terbesar masyarakat pers Indonesia. Diharapkan dapat menghasilkan sejumlah rekomendasi penting terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara,” ujar Margiono.
Wakil Ketua Dewan Pers itu berharap perjalanan dengan menggunakan KRI menuju lokasi HPN dapat memperkuat pemahaman masyarakat pers Indonesia mengenai isu-isu laut dan maritim juga wawasan kebangsaan.
“Pada praktiknya, laut dan maritim sudah menjadi hal yang dibicarakan masyarakat Indonesia sehari-hari. Karena itu, masyarakat pers di Indonesia tidak bisa tidak harus memiliki pemahaman yang memadai mengenai hal ini,” ujar Margiono.
Usai pertemuan, Ketua Panitia HPN Teguh Santosa, mengatakan, pihaknya sedang menyiapkan berbagai program sepanjang perjalanan menuju lokasi HPN 2016. Selain mengangkut jurnalis, pihak TNI AL juga akan melakukan sejumlah kegiatan lain di arena HPN 2016, seperti pameran alutsisa, operasi pembersihan pantai dan penanaman terumbu karang serta mangrove.
“Kami juga mengundang TNI AL untuk ikut dalam kegiatan operasi katarak. Bima di NTB merupakan salah satu daerah dengan penderita katarak terbanyak di dunia,” demikian Teguh Santosa (rez)
