Obsessionnews.com – DPR diminta bersikap realistis dengan membatalkan skema tunjangan pensiun seumur hidup bagi para legislator. Terlebih, mereka hanya mengabdi lima tahun dalam satu periode dan harus berjuang lagi untuk kembali terpilih.
Akademisi Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jakarta Ardli Johan Kusuma menilai, kebijakan tersebut bakal memberatkan APBN. Kalau memang anggota DPR harus mendapatkan apresiasi, lebih baik menggunakan skema lain.
Baca juga: Pemborosan, Anggota DPR Terima Tunjangan Rumah
“Sebaiknya dicarikan skema yang realistis dan tidak memberatkan APBN,” kata Ardli di Jakarta, Senin (7/10).
Dia menilai skema tunjangan pensiun seumur hidup menyakiti hati rakyat. Terlebih tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja anggota DPR masih rendah.
“Menurut saya DPR harus lebih bijak terkait rencana tersebut, karena hal ini berpotensi menyakiti hati banyak rakyat Indonesia,” kata dia.
Baca juga: Dasco: Pemerintah Tambah 6 Kementerian, DPR Cukup Tambah 1 Komisi
Dirinya meminta DPR menunjukkan performanya dan fokus membuktikan diri sebagai wakil rakyat. “Terutama terkait produktivitas regulasi yang dibutuhkan masyarakat, ketimbang memikirkan uang pensiun untuk diri mereka sendiri,” katanya.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mengatakan pihaknya akan mengkaji tunjangan dana pensiun seumur hidup yang diberikan kepada anggota DPR RI. Dia mengakui adanya sorotan publik terkait dana pensiun anggota DPR RI yang diberikan seumur hidup meski hanya bekerja selama satu periode.
Dia memastikan persoalan terkait dana pensiun anggota DPR RI akan dibahas dalam rapat pada masa persidangan yang akan datang.
“Jadi memang masukan dari masyarakat itu sudah banyak dan memang kami akan kaji, kami anggap itu sebagai aspirasi dari masyarakat yang ditujukan kepada DPR RI,” kata Dasco. (Antara/Erwin)