Obsessionnews.com – Sekalipun Ketua DPP PDIP Puan Maharani menyebut presiden terpilih Prabowo Subianto-Megawati Soekarnoputri bakal segera bertemu di tempat yang asyik, implikasi dari pertemuan tersebut bisa memprihatinkan. Pendeknya, tak seasyik yang dipikirkan Puan.
Peneliti BRIN Lili Romli menyebut, pertemuan kedua tokoh yang sekarang dalam posisi politik berseberangan boleh jadi menyejukkan. Bahkan menguntungkan bagi masing-masing pihak. Namun kalau berujung pada komposisi menteri yang mengorbankan hilangnya kekuatan oposisi di parlemen bakal berdampak pada berkurangnya fungsi kontrol.
Baca juga: Tak Kunjung Bertemu, Prabowo-Megawati Saling Tunggu?
“Bagi publik yang berharap agar PDIP tetap berada di luar pemerintahan jika membicarakan untuk gabung ke pemerintahan tentu menjadi kecewa. Setelah PKS gabung kini PDIP. Tentu publik prihatin dengan kondisi pemerintahan tanpa kontrol kekuatan oposisi,” kata Romli kepada Obsessionnews.com di Jakarta, Jumat (27/9).
Menurut Romli, urgensi pertemuan Prabowo-Mega bergantung dari perspektif masing-masing tokoh. Prabowo merasa penting mengajak PDIP masuk pemerintahan. Begitu pula bagi Mega kalau memang ingin mengirim kader masuk kabinet.
“Pertemuan itu urgent bagi mereka sebelum adanya pelantikan presiden dan menteri,” tuturnya.
Baca juga: Dibanding Mudarat, Pertemuan Prabowo-Megawati Banyak Manfaatnya
Sebelumnya, Puan memastikan Prabowo-Mega bakal bertemu di tempat yang asyik. Dia menolak kalau keduanya disebut saling menunggu sehingga tak kunjung bertemu.
“Enggak saling tunggu-tungguan, karena beliau berdua punya jadwal yang sama-sama sibuk,” kata Puan yang juga Ketua DPR RI itu.
Baca juga: PDIP Gabung Pemerintahan Prabowo, Puan: Kenapa Tidak?
Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad membenarkan omongan Puan. Dia juga membenarkan bahwa komunikasi-komunikasi sudah berjalan antara kedua belah pihak untuk saling bertemu. Prabowo dan Megawati tinggal mencocokkan tanggal dan tempat pertemuan.
“Yang pasti soal makanan sudah ditentukan, itu saja,” kata Dasco. (Erwin)
