Minggu, 6 Oktober 24

Sudin PPAPP Jakarta Pusat Tingkatkan Peran Tim Pendamping Keluarga untuk Cegah Stunting

Sudin PPAPP Jakarta Pusat Tingkatkan Peran Tim Pendamping Keluarga untuk Cegah Stunting
* Orang tua bersama sang anak dalam peluncuran program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) di Rumah Susun Karang Anyar, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Selasa (20/8/2024). (Foto: ANTARA/Siti Nurhaliza

Obsessionnews.com – Suku Dinas Pemberdayaan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) Jakarta Pusat memperkuat peran Tim Pendamping Keluarga (TPK) dalam upaya pencegahan stunting. Langkah ini diambil untuk memastikan tumbuh kembang anak-anak di wilayah Jakarta Pusat terjaga optimal, sekaligus menekan angka stunting yang masih menjadi tantangan kesehatan masyarakat.

TPK akan lebih aktif memberikan edukasi, pendampingan, serta pemantauan kesehatan keluarga, khususnya ibu hamil dan balita. Melalui program ini, Sudin PPAPP berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya asupan gizi dan perawatan kesehatan pada masa kehamilan dan usia dini.

“Kami melakukan pembinaan dan peningkatan kapasitas bagi TPK dan Kader Pembangunan Manusia (KPM) untuk menuntaskan angka stunting,” kata Kepala Suku Dinas (Kasudin) PPAPP Jakarta Pusat Dwi Wahyu Riyanti di Jakarta, Kamis (3/10/2024).

Dwi menjelaskan, pembinaan ini masuk dalam upaya aksi lima konvergensi intervensi stunting atau tengkes sekaligus menambah wawasan dan membentuk kepedulian pemerintah ataupun kader kepada masyarakat.

Peserta yang mengikuti pembinaan dan peningkatan kapasitas sebanyak 157 peserta yang merupakan kader TPK, KPM dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait dan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK).

“Dari total 157 peserta, sebanyak 132 orang berasal dari TPK dan delapan kader KPM dari masing-masing kecamatan. Lalu 17 dari SKPD terkait dan PKK,” kata Dwi.

Dwi berharap para kader mempunyai pengetahuan untuk menyiapkan keluarga yang sehat dan berkualitas sehingga para generasi penerus siap menghadapi era persaingan global dan menyongsong Indonesia Emas 2045.

SmPenata Kependudukan dan Keluarga Berencana (KKB) Ahli Madya Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI, Mila Yusnita memberikan pengetahuan tentang penyebab, ciri dan penanganan stunting hingga peran kader.

“Penting juga penanganan infrastruktur seperti sanitasi agar bisa mengentaskan stunting,” kata Mila.

Sebelumnya, Wali Kota Jakarta Pusat Dhany Sukma menyebutkan pemerintah pusat dalam program penanganan stunting menginstruksikan kepada pemerintah daerah untuk melaksanakan program makanan dengan gizi seimbang terhadap balita.

Salah satu penanganan yang efektif untuk mencegah kasus stunting dengan cara mengintervensi konsumsi makan ikan bagi balita karena kandungan gizi di dalam ikan sangat luar biasa untuk membantu perkembangan otak, menguatkan tulang dan gigi.

“Selain itu, konsumsi ikan juga bisa membuat balita menjadi lebih cerdas, sehat dan tangguh,” ujar Dhany saat membuka safari Gemarikan di RPTRA Rasela Indah, Jalan Rawa Selatan, Kampung Rawa, Johar Baru, Kamis (26/9).

Adapun berdasarkan hasil intervensi serentak stunting yang dilakukan pada Juli 2024, data balita stunting yang telah dilakukan validasi oleh Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat untuk wilayah Jakarta Pusat sebanyak 1.080 balita. (Antara/Poy)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.