Kamis, 19 September 24

Singgung Raja Jawa, Bahlil Picu Isu SARA

Singgung Raja Jawa, Bahlil Picu Isu SARA
* Ketum Golkar Bahlil Lahadalia bersama Presiden Jokowi. (Antara)

Obsessionnews.com – Pernyataan Ketua Umum (Ketum) Golkar Bahlil Lahadalia terkait Raja Jawa hingga kini masih menimbulkan kontroversi, bahkan meresahkan. Bahlil dianggap menebar isu SARA sehingga muncul spanduk-spanduk perlawanan  seperti yang muncul di Sulsel dengan tulisan besar “Makassar tidak tunduk pada Raja Jawa”.

Koordinator TPDI Petrus Selestinus meminta Bahlil dan Golkar menyikapi situasi secara serius, bila perlu minta maaf. Pernyataan liar soal Raja Jawa yang dipersepsikan banyak kalangan personafikasi Presiden Jokowi berpotensi melahirkan gesekan berbau SARA meluas.

Baca juga: Balada Bahlil dan Raja Jawa

“Pernyataan Bahlil soal Raja Jawa harus diwaspadai, karena mulai muncul reaksi publik yang mengarah kepada sentimen SARA. Namun siapa sosok Raja Jawa yang dimaksud Bahlil, sebagian orang menafsirkan itu adalah Presiden Jokowi, sementara Raja Jawa yang sesungguhnya adalah Sultan Hamengku Buono X yang tidaklah membahayakan siapa-siapa,” kata Petrus di Jakarta, Kamis (29/8).

Sentimen SARA, kata Petrus, juga muncul di Sumut, wilayah yang menjadi gelanggang menantu Jokowi yakni Bobby Nasution sebagai cagub. Spanduk bertuliskan “Lawan Raja Yang Zholim” sempat bertengger di Jalan Sisingamangaraja dan di kawasan Istana Maimun, Medan.

Dengan begitu, Petrus menyebut, pernyataan liar Bahlil soal Raja Jawa tidak saja akan merugikan Partai Golkar, tetapi juga merugikan masyarakat luas. Terlebih menjelang pilkada serentak secara nasional, karena dapat menganggu kohesivitas sosial masyarakat kita yang majemuk dari Sabang-Merauke.

Baca juga: Bahlil Menghina Raja Jawa

“Ini pernyataan yang benar-benar liar karena hanya bermakna sebagai upaya seseorang yang sedang mencari muka dan menjilat pada atasannya. Bahkan Bahlil Lahadalia seolah-olah merepresentasikan dirinya sebagai orangnya si Raja Jawa, dan pesannya adalah jangan coba-coba bermain-main dengan si Raja Jawa dan jangan coba-coba juga bermain-main dengan Bahlil,” tuturnya.

Dia mendorong Bahlil meminta maaf dan mencabut pernyataannya soal Raja Jawa. Bahlil juga harus menjaga tutur bahasa dan mengubah gaya komunikasi di hadapan publik.

“Bahlil Lahadalia harus meminta maaf dan mencabut pernyataannya soal Raja Jawabyang diposisikan Bahlil sebagai seorang yang sangat berbahaya. Ini adalah bagian dari teror dan intimidasi Bahlil terhadap kader Golkar selama dirinya jadi Ketua Umum Golkar, entah apa tujuannya,” ujarnya. (Erwin)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.