Kamis, 19 September 24

Selamat Jalan Faisal Basri! Tokoh Jujur, Berani dan Berintegritas

Selamat Jalan Faisal Basri! Tokoh Jujur, Berani dan Berintegritas
* Faisal Basri. (Antara)

 

Inalillahi wainna ilaihi roji’un. Indonesia kehilangan putra bangsa terbaiknya, Faisal Basri. Pakar ekonomi kerakyatan yang kritis, jujur dan berintegritas. Bahkan seumur hidupnya, almarhum tidak pernah makan “uang haram” atau uang yang dianggap bukan haknya. Ia pun pernah mengembalikan uang jutaan yang ditransfer ke rekeningnya.

Faisal Basri meninggal dunia pada hari ini, Kamis (5/9/2024) pukul 03.50 WIB di RS Mayapada, Kuningan, Jakarta, dalam usia 65 tahun.

Ekonom senior yang juga dikenal sebagai aktivis, Faisal Basri beberapa kali ditawari jadi komisaris di BUMN dan berbagai perusahaan. Tawaran itu pun bahkan datang sejak era Orde Baru. Meski gajinya gede, dia menolaknya. Ia lebih memilih bebas sehingga bisa berani mengkritik kebijakan pemerintah yang merugikan rakyat.

Kala itu Menteri BUMN pertama Tanri Abeng melalui Sekretarisnya menelepon Faisal dan menawarinya menjadi komisaris di Angkasa Pura II. Namun, Faisal bilang: “Maaf deh Bang, saya nggak bisa menerima.”

Faisal pun ditanya apakah mau jadi komisaris di PLN. “Dipikir kurang gede buat saya (Angkasa Pura II),” ujar Faisal sambil tertawa. Dia pun tetap menolak tawaran tersebut.

“Bukan hanya (komisaris) di BUMN, di perusahaan swasta pun saya diminta beberapa kali saya menolak semua. Jadi penasihat pun saya tidak mau,” ujar Faisal saat Podcast bersama host Refly Harun beberapa waktu lalu.

Saat didesak Refly apa alasannya menolak tawaran tersebut, Faisal menjawab: “Saya ingin menjadi orang bebas. Jadi misalnya kalau saya komisaris Pertamina, kan saya tidak bisa ngeritik Pertamina. Nggak boleh dong, udah pilihan hidup saya begitu, terima komisaris, tanggung jawab saya adalah membenahi Pertamina dari dalam, nggak boleh berkoar-koar di luar. Itulah komitmen saya seperti itu.”

Saking jujurnya Faisal Basri pernah mengembalikan gaji buta BPPN (Badan Penyehatan Perbankan Nasional) yang dia nilai bukan haknya. Dirinya mengembalikan dana Rp 120 juta yang ditransfer BPPN ke rekening BNI pribadinya. Ia tak merasa memberikan kontribusi apa pun ke lembaga itu.

Merasa tak berhak menerima gaji buta dari BPPN, Faisal mengembalikan uang tersebut. Dana sebesar Rp 120 juta yang ditransfer BPPN lewat rekening pribadinya itu, menurut Faisal, tak pantas diterimanya. Apalagi, ia mengaku, tak pernah memberikan kontribusi apapun kepada BPPN. Itu sebabnya, ia menilai BPPN telah melanggar hak pribadinya.

Dalam hal ini, Faisal mengaku pernah bertemu BPPN beberapa waktu silam. Dalam pertemuan yang juga dihadiri pengamat politik Sri Adiningsih dan pengamat perbankan Pradjoto, BPPN meminta mereka untuk menandatangani kontrak untuk menjadi staf ahli lembaga tersebut.

Meski menolak menandatangani kontrak tersebut, ia mengaku, menerima transfer dana sebesar Rp 15 juta per bulan, sejak bulan Februari hingga September silam. Itu sebabnya, Faisal mengembalikan dana tersebut. Apalagi, sebelumnya telah beredar kabar bahwa sejumlah pengamat ekonomi terkena suap.

Faisal lebih memilih bebas menjadi dosen di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI) yang juga peneliti di Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) FEUI. Ia juga pendiri Institute for Development of Economics and Finance (INDEF).

Peraih gelar Sarjana Ekonomi UI dan Master of Arts bidang Ekonomi dari Vanderbilt University, Amerika Serikat ini, adalah keponakan dari Wakil Presiden RI Adam Malik. Ia pernah menjadi Anggota Tim Asistensi Ekuin Presiden RI Gus Dur tahun 2000.

Di luar pemikiran ekonominya “Pejuang Anti Korupsi 2023” ini juga berkiprah di panggung politik nasional. Faisal juga menjadi salah satu pendiri Majelis Amanah Rakyat (MARA) yang merupakan cikal bakal Partai Amanat Nasional (PAN), dan menjadi Sekjen PAN pertama periode 1998–1999.

Semasa hidupnya, Faisal Basri dikenal sebagai ekonom yang kritis, jujur, berani, tegas, dan membela rakyat. Oleh karena itu, warganet di medsos ramai mengucap duka atas kepergian sang ekonom. Nama Faisal Basri pun memuncaki daftar trending topic.

“Innalillahi wainnailaihi raji’un Berduka atas wafatnya Pak Faisal Basri. Makin sedikit orang lurus, berwawasan luas & berani di Republik ini,” ucap
@antiwestoid.

“Innalillahi Wainnailaihi Rojiun Turut berduka cita atas meninggalnya pejuang, teladan integritas pak Faisal Basri. Beliau berani bicara dgn lugas n menentang praktek korupsi penguasa n oligarki. Semoga Husnul Khotimah, Allah ampuni segala dosanya, terima segala amalnya. Aamiin,” ujar @HigusCeria. (Red)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.