Kamis, 19 September 24

Sebulan Terbentuk, Kinerja Satgas Judi Online Dipertanyakan

Sebulan Terbentuk, Kinerja Satgas Judi Online Dipertanyakan
* Ketua Satgas Judi Online yang juga Menko Polhukam Hadi Tjahjanto. (Antara)

Obsessionnews.com – Kinerja Satgas Judi Online (judol) dipertanyakan. Dibentuk pada 14 Juni berdasarkan Keppres Nomor 21 tahun 2024, satgas yang diketuai Menko Polhukam Hadi Tjahjanto minim gebrakan.

Ketua Banggar DPR Said Abdullah, kepada wartawan di Jakarta, Senin (15/7) malam, khawatir satgas yang dibentuk Presiden Jokowi menjelang akhir sisa masa jabatan hanya sebatas gimmick. Terlebih, aparat kita juga memiliki tantangan yang sama memberantas kegiatan judi.

Baca juga: Belum Tangkap Gembong, Satgas Judi Online Hanya Lempar Data

“Semoga bekerja secara nyata, bukan sekadar aksi gimmick. Mustahil membersihkan kotoran dengan sapu yang kotor,” kata Said.

Dia mengingatkan kasus judi online telah masuk ke berbagai level masyarakat dan instansi. Selain DPR, KPK juga mengalami persoalan serupa. Begitu juga TNI-Polri.

“Seorang polwan membakar hidup hidup suaminya yang juga polisi karena kegiatan judol dari suaminya,” beber Said menyebut kasus menghebohkan terkait judol yang terjadi di Jatim.

Baca juga: Satgas Judi Online Jangan seperti Menjaring Angin

Dia menilai, Satgas Judol seharusnya memprioritaskan pembersihan praktik yang terjadi di TNI-Polri dan birokrasi.

“Paling prioritas membersihkan aparat TNI, Polri, dan birokrasi dari segala bentuk perjudian,” kata Ketua DPP PDIP.

Menko Hadi mengaku bakal menelusuri praktik judol di kementerian/lembaga termasuk pemerintah daerah (pemda). Dia mengaku ingin mengumpulkan daftar-daftar terlebih dulu, berdasarkan laporan yang masuk.

“Kami terus melakukan kegiatan yaitu mendistribusikan nama-nama, baik kementerian lembaga yang terlibat judi daring. Langsung kami tandatangani, kami serahkan,” tuturnya. (Erwin)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.