Sabtu, 18 Mei 24

Puluhan Bocah Cilik Ikuti Pindapata di Tanah Putih

Puluhan Bocah Cilik Ikuti Pindapata di Tanah Putih

Puluhan anak kecil berbagai usia nampak sumringah manakala para biksu Vihara Tanah Putih berjalan masuk ke teras. Satu persatu, mereka mengatupkan tangan seraya memasukkan makanan kecil ke panci yang dipegang biksu.

Semarang, Obsessionnews – Begitulah suasana Pindapata atau kesempatan bagi umat Buddha untuk mempersembahkan dana dan makanan kepada para biksu dan biksuni. Yang menarik, Pindapata ini diikuti puluhan bocah cilik dari SD Tunas Harum Bangsa Semarang.

Meski tahun baru Waisak masih lama, para anak kecil itu bersemangat mengikuti Pindapata. Salah seorang siswa kelas 4, William Hartono mengaku senang dengan acara ini. Ia memberi sejumlah makanan kecil bagi para biksu.

“Seneng banget. Tadi aku ngasih oles-oles terus roti brownies sama jeruk,” ujarnya tersenyum lebar kepada obsessionnews.com, Sabtu (14/5/2016).

Pindapata2

Saat dipancing pertanyaan ia mengikuti acara apa, William dengan lugas menjawab nama kegiatan tersebut.

“Ini tadi ikut Pindapata. Tau dong, hehe,” kata dia terkekeh.

Sementara Kepala Sekolah SD Tunas Harum Bangsa, Onny Rakhmawati menjelaskan, kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan anak-anak kepada biksu. Siswa dari kelas 1-5 mengikuti acara yang baru pertama kali diadakan oleh sekolah ini.

“Jadi yang ikut murid beragama Buddha. Aslinya 32 anak, tapi yang bisa ikut 30 orang,” jelasnya.

Pindapata3

Selain pengenalan, anak juga diajarkan untuk doa bersama biksu serta menjalin kasih dengan mereka. Seperti diketahui para biksu tidak bekerja sehingga membutuhkan uluram dana dan makanan.

Rupanya tak hanya anak beragama Buddha saja. Siswa dari keempat agama lain seperti Islam, Kristen, Katolik dan Hindu juga diberi kesempatan sama saat ada hari besar agama masing-masing.

“Kalau yang muslim, tiap menjelang Idul Fitri kami datang ke Pondok Pesantren memberi sedekah. Nanti kalau Natal, yang Katolik pergi ke panti jompo. Kalau waktu mau Nyepi, yang Hindu kami ajak ke Pura,” papar Onny.

Ia pun berharap, para murid dapat dekat dengan kegiatan keagamaan masing-masing namun tetap menjunjung tinggi rasa persatuan sebagai bangsa Indonesia. (Yusuf IH)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.