Selasa, 17 September 24

Proses Pemberangkatan Jemaah Haji Menuju Armuzna dengan Smart Card

Proses Pemberangkatan Jemaah Haji Menuju Armuzna dengan Smart Card
* Proses pemberangkatan jemaah haji Indonesia menuju Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) tahun ini mengalami perubahan signifikan dengan diperkenalkannya sistem scan barcode Smart Card. (Foto: MCH)

Obsessionnews.com – Proses pemberangkatan jemaah haji Indonesia menuju Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) tahun ini mengalami perubahan signifikan dengan diperkenalkannya sistem scan barcode Smart Card. Inovasi ini diperkenalkan oleh otoritas Arab Saudi dan mendapat perhatian khusus dari Kementerian Haji, Kementerian Dalam Negeri, serta pihak Keamanan Umum Arab Saudi.

Pemberlakuan Smart Card bertujuan untuk memastikan keamanan dan kenyamanan jemaah selama menjalankan ibadah haji. Jemaah yang tidak memiliki Smart Card akan dilarang masuk ke kawasan Armuzna, tanpa pengecualian. Pemerintah Saudi telah menyiapkan petugas yang akan melakukan pemeriksaan berkala untuk memastikan kepatuhan terhadap aturan ini. Sanksi berat akan diberlakukan bagi yang melanggar ketentuan ini.

Baca juga: Kondisi Masjidil Haram Semakin Padat, Ini Imbauan untuk Jemaah Haji

“Ketentuan ini disampaikan sejak awal bukan untuk menakut-nakuti, tetapi untuk memastikan hak jemaah yang sudah membayar sehingga mereka dapat melaksanakan ibadah dengan tenang dan nyaman,” ujar Ketua Masyariq, M Amin Indragiri saat Rapat Koordinasi Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi bersama Masyariq dan pimpinan Maktab di Makkah, Kamis (6/6/2024).

Pertemuan ini membahas persiapan layanan menjelang puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Fokus utama adalah distribusi Smart Card dan skema penggunaannya dalam proses pergerakan jemaah. Maktab, sebagai pihak yang membantu Masyariq, memiliki peran penting dalam memberikan layanan kepada jemaah haji Indonesia. Total ada 73 maktab yang melayani jemaah haji Indonesia tahun ini.

“Kami berharap proses ini tidak memakan waktu lama. Ini adalah bagian dari tantangan kebijakan baru yang diterapkan tahun ini. Insya Allah, jika kerja sama antara maktab dan sektor perumahan jemaah haji Indonesia terjalin dengan baik, semua akan berjalan lancar. Ini tanggung jawab bersama,” tambah Amin.

Baca juga: Kemenag Peringatkan Jemaah Haji Indonesia Soal Visa Non Haji

Rapat koordinasi ini dihadiri oleh Sekjen Kemenag M Ali Ramdhani, Irjen Kemenag Faisal Ali Hasyim, para Staf Khusus Menteri Agama, para Pejabat Eselon II Kemenag, Kepala Pusat Kesehatan Haji Liliek Marhaendro, serta Konsul Haji KJRI Jeddah Nasrullah Jasam. Turut hadir Ketua Masyariq M Amin Indragiri beserta jajarannya dan para pimpinan dari 73 maktab.

Dengan adanya sistem Smart Card, diharapkan jemaah haji dapat melaksanakan ibadah dengan lebih aman dan nyaman. Inovasi ini juga menjadi langkah penting dalam meningkatkan kualitas penyelenggaraan haji di masa mendatang.

Berikut adalah prosedur penggunaan Smart Card saat keberangkatan jemaah ke Arafah:

  1. Kedatangan Bus: Bus akan datang ke hotel jemaah bersama petugas yang membawa alat scan barcode.
  2. Persiapan Jemaah: Jemaah bersiap di lobi hotel sesuai dengan jadwal keberangkatan yang telah disusun.
  3. Proses Scan: Petugas melakukan scan barcode pada Smart Card jemaah sehingga namanya muncul dalam manifes.
  4. Naik ke Bus: Jemaah yang telah discan barcode dipersilakan menaiki bus.
  5. Penutupan Manifes: Jika sudah penuh, manifes akan ditutup dan pintu bus disegel.
  6. Keberangkatan ke Arafah: Bus berangkat menuju Arafah dan pintu bus baru akan dibuka setelah sampai di depan pintu masuk setiap Maktab.
  7. Penjagaan Segel: Dilarang membuka pintu segel kecuali setelah sampai maktab di Arafah.
  8. Pemeriksaan Segel: Jika segel robek atau rusak, jemaah dalam bus tidak boleh masuk ke Arafah.
  9. Check Point: Dalam perjalanan dari Makkah ke Arafah, akan ada pemeriksaan acak oleh pihak keamanan umum. (M Lubis)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.