Kamis, 19 September 24

Polisi Kerahkan 1.872 Personel Gabungan untuk Amankan Unjuk Rasa di Jakarta

Polisi Kerahkan 1.872 Personel Gabungan untuk Amankan Unjuk Rasa di Jakarta
* Pengamanan polisi saat unjuk rasa di Kawasan Patung Kuda dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Sawah Besar, Jakarta Pusat, Kamis (27/6/2024). (Foto: ANTARA/Ho-Polres Metro Jakarta Pusat)

Obsessionnews.com – Kepolisian mengerahkan sebanyak 1.872 personel gabungan untuk mengamankan unjuk rasa yang dilakukan oleh beberapa elemen masyarakat di Kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Sawah Besar.

“Untuk pengamanan aksi elemen masyarakat di bundaran Patung Kuda Monas dan sekitarnya, kami melibatkan sejumlah 1.416 personel gabungan,” ujar Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Polisi Susatyo Purnomo Condro saat dikonfirmasi di Jakarta pada Kamis (27/6/2024).

Personel gabungan ini berasal dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, TNI, Pemda DKI, dan instansi terkait. Mereka akan ditempatkan di sejumlah titik strategis di sekitar Kawasan Patung Kuda dan Kemenkeu.

Peserta unjuk rasa menuntut penolakan terhadap Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) dan pencabutan Undang-Undang Omnibuslaw Nomor 6 Tahun 2023 tentang Cipta Kerja.

Susatyo menyatakan rekayasa lalu lintas akan bersifat situasional tergantung kondisi di lapangan. Jika eskalasi meningkat, Jalan Merdeka Barat akan ditutup dan arus lalu lintas dialihkan.

“Kami imbau masyarakat yang akan melintas di Jalan Merdeka Barat agar mencari jalan alternatif lainnya karena akan ada aksi penyampaian pendapat di Patung Kuda,” kata Susatyo.

Selain itu, Susatyo mengimbau para peserta unjuk rasa untuk memperhatikan hak-hak masyarakat lainnya dan tertib dalam menyampaikan pendapatnya di muka umum.

“Siapa saja yang akan menyampaikan pendapat di muka umum, sebagaimana diatur dalam undang-undang penyampaian pendapat, hak setiap warga negara, tentunya harus memperhatikan hak-hak masyarakat lainnya, sehingga aturan dalam undang-undang penyampaian pendapat di muka umum harap dipatuhi,” jelasnya.

Susatyo menegaskan, seluruh personel yang terlibat dalam pengamanan akan bertindak persuasif, tidak terprovokasi, mengedepankan negosiasi, pelayanan, serta humanis.

“Tidak ada yang membawa senjata api. Layani saudara kita yang akan menyampaikan pendapatnya dengan tulus, ikhlas, dan humanis,” tegas Susatyo. (Antara/Poy)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.