Minggu, 8 September 24

Pilkada, Ajang Pembuktian Jateng Kandang Banteng Part II

Pilkada, Ajang Pembuktian Jateng Kandang Banteng Part II
* Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri melantik dan memperpanjang pengurus DPP PDIP periode 2019-2024 menjadi 2025 di Sekolah Partai DPP PDIP, Jakarta, Jumat (5/7). (Instagram)

Obsessionnews.com – Perubahan dan perpanjangan pengurus DPP PDIP periode 2019-2024 menjadi 2025, yang dilakukan pada Jumat (5/7), menyisakan pertanyaan seberapa jauh evaluasi yang dilakukan partai banteng menyikapi hasil Pemilu 2024. Pilkada Serentak 2024 yang digelar November mendatang menjadi ajang pembuktian partai banteng dalam menjaga wilayah basis, termasuk di Jawa Tengah (Jateng).

Sekalipun PDIP muncul sebagai kampiun pada Pileg 2024, paslon Ganjar-Mahfud yang diusung pada pilpres babak belur di Jateng. Predikat Ganjar yang pernah menjadi Gubernur Jateng tak cukup nendang untuk meraup suara. Maka tidak berlebihan menganggap pilgub kali ini, ajang pembuktian Jateng kandang banteng part II, setelah keok pada pilpres.

Baca juga: Ganjar dan Ahok Jadi Pengurus DPP PDIP, Adian Wasekjen

Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin melihat Pilgub Jateng bakal sengit. Manuver Koalisi Indonesia Maju (KIM) boleh jadi mematahkan gengsi Jateng sebagai kandang banteng dengan menggolkan cagub-cawagub yang diusung.

Ujang menilai, Ketum PSI Kaesang Pangarep yang digadang-gadang bakal maju bisa menjadi ancaman serius bagi PDIP. Kaesang yang menurut survei sejumlah lembaga moncer di Jateng bisa menjadi lawan tangguh. Terlebih, ayahanda Presiden Jokowi juga identik dengan Jateng, dan PDIP telah merasakan betapa menyeramkan pengaruh eks Gubernur DKI dan Wali Kota solo pada pilpres yang lalu.

“PDIP juga punya gigi taring sendiri di Jawa Tengah, karena itu seandainya Kaesang maju di Jawa Tengah maka
pertarungan akan sengit,” kata Ujang.

PDIP belum memberi penegasan siapa kandidat yang bakal diusung. Eks Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa bisa menjadi alternatif setelah Ketua DPD PDIP Jateng Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul sudah memberi pernyataan menolak untuk maju.

Sementara KIM, selain Kaesang juga memiliki alternatif mengusung Ahmad Luthfi yang sekarang masih menjabat Kapolda Jateng. Menurut Ujang, Kaesang maupun Luthfi bisa jadi tenggelam ketika PDIP nantinya memastikan siapa kandidat yang diusung.

Peneliti Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Saidiman Ahmad mengakui Luthfi dan Kaesang memiliki elektabilitas tinggi di Jateng. Namun belum dominan karena masih di bawah 50 persen. Situasi ini bisa berbalik ketika muncul nama atau tokoh besar untuk menggebrak.

“Saya melihat belum ada tokoh yang benar-benar dominan dalam pemilihan gubernur di Jawa Tengah. Di antara nama-nama yang ada, Ahmad Luthfi dan Kaesang Pangarep sedikit lebih unggul dibanding yang lain, namun keunggulan keduanya tidak dominan,” kata Sadiman. (Antara/Erwin)

 

 

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.