Minggu, 8 September 24

Peringatan HAN ke-40: Bebaskan Anak dari Belenggu Kekerasan

Peringatan HAN ke-40: Bebaskan Anak dari Belenggu Kekerasan
* Ketua DPR Puan Maharani berpose bersama anak-anak. (Antara/HO/DPR)

Obsessionnews.com – Hari Anak Nasional (HAN) ke-40 harus dijadikan momentum membebaskan anak dari berbagai jenis kekerasan. Ketua DPR RI Puan Maharani menyebut, HAN ke-40 yang mengangkat tema “Anak Terlindungi, Indonesia Maju” harus diimplementasikan dengan menciptakan linkungan yang bebas dari kekerasan anak baik fisik, seksual maupun digital.

Dia meminta pemerintah dan seluruh elemen masyarakat meningkatkan komitmen bersama untuk memastikan hak-hak anak terpenuhi. Sebab terciptanya ekosistem yang sehat bagi anak, jauh dari potensi eksploitasi membutuhkan komitmen dan kesadaran dari masyarakat luas.

Baca juga: Jokowi: Selamat Hari Anak Nasional!

“Agar tidak lagi terjadi perkawinan anak yang berujung pada kekerasan, eksploitasi dengan mempekerjakan anak, kekerasan di sekolah dan lingkungan keluarga, hingga masalah stunting di Indonesia dapat berkurang,” kata Puan dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa (23/7).

Menurutnya, belakangan ini banyak terjadi kekerasan terhadap anak dalam berbagai bentuk. Sementara perlindungan anak dari sisi pendidikan dan kesehatan masih perlu ditingkatkan.

Puan melanjutkan, membangun dunia yang ramah anak harus berawal dari pertumbuhan anak sejak masih di dalam kandungan ibu. Atas dasar ini DPR menginisiasi Undang-undang (UU) Nomor 4 Tahun 2024 tentang Kesejahteraan Ibu dan Anak (KIA) Pada Fase Seribu Hari Pertama Kehidupan.

“Lewat UU KIA, tanggung jawab dalam hal pertumbuhan anak pada fase seribu hari pertamanya menjadi tanggung jawab kolektif, termasuk Pemerintah, dan fase seribu pertama hari anak ini menjadi modal untuk mencetak generasi-generasi unggul calon pemimpin Indonesia ke depan,” ujarnya.

Baca juga: Peringatan Hari Anak Korban Perang Internasional

Puncak Peringatan Hari Anak Nasional diselenggarakan di Istora Papua Bangkit, Jayapura, Papua, dihadiri langsung Presiden Joko Widodo beserta Ibu Negara Iriana Jokowi. Pada peringatan tersebut terdapat beberapa kegiatan mulai dari menghitung gasing, tarian kolosal, polisi cilik, drum band dan peragaan busana yang dibawakan oleh anak-anak di Tanah Papua.

Puan mengingatkan kembali bahwa kemajuan teknologi harus diiringi dengan menciptakan dunia digital sehat bagi anak. Dia mengakui anak harus melek teknologi, namun tidak bisa dilepas begitu saja karena harus didampingi orang tua agar terhindar dari dampak negatif.

Dia menuturkan beberapa hal terkait kerentanan pada ranah digital bagi anak yang menjadi perhatian global, di antaranya cyberbullying, sextortion, scam, hoax, child grooming, pornografi, hingga eksploitasi dan pelecehan seksual anak daring.

“Karakteristik generasi anak digital itu sangat berbeda. Mereka lebih adaptif dan suka kebebasan, sehingga perlu adanya pengawasan dari orangtua, namun tetap memberikan ruang mereka untuk mengeksplorasi diri, memanfaatkan teknologi tapi tetap dengan batasan-batasan wajar,” ujarnya.

Di sisi lain, terdapat dampak positif kemajuan teknologi bagi karakter anak yang masuk dalam generasi digital saat ini, di antaranya adalah aktif dalam mengekspresikan diri, memiliki wawasan yang luas, menyukai kebebasan, ingin memiliki kontrol, hingga memiliki kemampuan adaptasi teknologi yang baru.

Menurut dia, perlindungan terhadap anak di ranah digital perlu menjadi atensi bersama, sebab kemudahan dalam mengakses dunia internet tanpa diiringi pengawasan dapat memunculkan sejumlah konsekuensi hingga anak rentan menjadi korban kejahatan online atau daring.

Puan meminta pula pemerintah untuk memastikan pemerataan infrastruktur teknologi yang akan mendukung peningkatan kualitas pendidikan Indonesia, khususnya bagi anak-anak yang berada di wilayah tertinggal, terdepan, terluar, dan perbatasan (3TP).

“Selamat Hari Anak Nasional tahun 2024. Peringatan HAN kali ini dapat menjadi momen pengingat untuk pentingnya jaminan hak-hak bagi anak, termasuk hak anak untuk mendapat akses dunia digital yang sehat,” kata Puan. (Antara/Erwin)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.