Sabtu, 5 Oktober 24

Mohammed Ali Berawi Arsitek Inovasi Digital Kota Masa Depan

Mohammed Ali Berawi Arsitek Inovasi Digital Kota Masa Depan
* Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita Ibu Kota Nusantara Prof. Ir. Mohammed Ali Berawi, M.Eng.Sc, Ph.D.

Obsessionnews.com – Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai kota masa depan dunia harus memiliki inovasi dalam pengembangan digital untuk menghubungkan pemerintah, korporasi, investor, pengusaha, lingkungan dan masyarakat dalam ekosistem sehat yang menjadi simbol transformasi Indonesia. Prof. Ir. Mohammed Ali Berawi, M.Eng.Sc, Ph.D  berperanan vital dalam mengakselerasikannya. IKN yang butuh waktu 15 tahun pengerjaan bukan hanya monumen keberhasilan tetapi menjadi bukti nyata Indonesia mampu membangun kota pintar (smart city) dan hijau yang didukung teknologi modern.

 

 

Baca juga: Julian Gorman Figur Penting yang Dorong Kolaborasi Teknologi Telekomunikasi di Asia Pasifik

 

 

 

Dikutip dari E-Mag Men’s Obsession Edisi 256 keseriusan Otorita IKN membangun kota cerdas berbasis digital ditunjukkan dengan mengunjungi Silicon Valley, di San Fransisco, California, Amerika Serikat, pada 2023 yang lalu. Mohammed Ali Berawi selaku Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN turut serta dalam kunjungan yang berujung pada penandatanganan nota kesepahaman dengan pusat perusahaan teknologi di AS itu.

 

 

 

Menurut Mohammed Ali Berawi, kota cerdas adalah kota yang berjalan dengan sokongan teknologi tinggi. Konsep ini diterapkan dari tahap perencanaan hingga pengelolaan. Kota cerdas mewujudkan pelayanan pemerintahan yang efektif, mudah dijangkau masyarakat, dan meningkatkan pelayanan publik. Kota cerdas juga diterjemahkan dengan pengolahan data dan keamanan digital terpadu.

 

TIP ON 2024 yang digelar Telkom University menjadi ajang untuk mengenalkan konsep kota cerdas berorientasi masa depan. IKN yang dibangun dengan cara babat alas di atas lahan Kabupaten Penajam Paser Utara, Kaltim, disulap menjadi daerah otonomi sendiri. Memiliki luas wilayah darat 252.600 hektare nantinya IKN bakal memiliki 75 persen kawasan hijau. Wilayah darat terbagi menjadi 56.180 hektare untuk kawasan inti, sedangkan pembangunan kawasan pengembangan dibangun di atas lahan seluas kurang lebih 199.962 hektare.

 

 

IKN diproyeksikan menjadi penggerak ekonomi Indonesia di masa depan. 10 persen dari luas lahan disediakan untuk produksi kebutuhan pangan, sedangkan kebutuhan energi nantinya berasal dari instalasi energi terbarukan. Sederet data dari tersebut hanya secuil dari prinsip pembangunan IKN yang nantinya masuk dalam 10 kota terbaik menurut Global Liveability Index pada 2045.

 

 

Dalam proses mewujudkan hal itu tentunya dibutuhkan akselerasi inovatif. Inovasi bukan sebatas sistem tetapi dikembangkan dalam ekosistem yang membutuhkan infrastruktur sebagai prasyarat untuk menghubungkan manusia, teknologi dan ekonomi dalam budaya baru. Ekosistem IKN harus menyeluruh, tidak hanya sebatas fasilitas publik, kantor pemerintah, tetapi wadah untuk UMKM. Gedung-gedung di IKN nantinya memiliki sistem digital dengan keamanan terpadu.

 

 

Tantangan ini dijawab dengan mengembangkan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan kualitas hidup, efisiensi, dan pembangunan berkelanjutan di IKN. Pembangunan IKN dengan memanfaatkan ekosistem digital membawa dampak bahwa Indonesia naik kelas menjadi negara dengan berpenghasilan tinggi. Dengan begitu, pembangunan IKN berdampak positif secara luas. (Erwin/arh)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.