Jumat, 20 September 24

Maaf Jokowi Biar Sejarah yang Putuskan

Maaf Jokowi Biar Sejarah yang Putuskan
* Presiden Jokowi. (Edwin B/Obsessionnews)

Obsessionnews.com – Permintaan maaf yang disampaikan Presiden Jokowi atas segala kesalahan dan khilaf selama dua periode memimpin RI biar menjadi catatan sejarah untuk menjawabnya. Apakah di kemudian hari rakyat bakal menerima atau bereaksi sebaliknya terhadap kinerja ayahanda wapres terpilih Gibran Rakabuming Raka.

Waketum PKB Jazilul Fawaid menilai, Jokowi harus dilihat dalam dua sisi. Sebagai pribadi dan Presiden RI, jabatan yang melekat sejak 2014 lalu. Secara personal, masyarakat tentu memaafkan Jokowi, namun sebagai presiden terdapat banyak catatan utang yang belum diwujudkan eks Wali Kota Solo dan Gubernur DKI itu.

Baca juga: Jokowi Minta Maaf, Pengakuan Gagal?

“Saya pikir masyarakat tahu fakta ini,” kata Jazil di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (2/8).

Gus Jazil menilai banyak janji-janji Jokowi yang belum direalisasi. Misalnya dalam urusan ekonomi, pemindahan ibu kota, hingga pelaksanaan demokrasi yang menjadi sorotan tajam selama pelaksanaan Pemilu 2024.

Idealnya, kata Gus Jazil, kinerja presiden disampaikan dalam bentuk pertanggungjawaban. Tanpa itu, permohonan maaf Jokowi terasa hambar.

“Presiden itu ada laporan dan pertanggung jawaban kepada masyarakat Indonesia terkait janji-janjinya,“ tuturnya.

Pengamat politik Ujang Komarudin mengatakan, Jokowi meminta maaf karena menyadari beban yang bakal ditanggung pemerintah ke depan tidak mudah. Jokowi menyadari adanya beban utang menggunung dan nasib keberlanjutan pengerjaan IKN.

Baca juga: Dzikir Kebangsaan: Jokowi Minta Maaf dan Mohon Doa

Kalau dibuat dalam bentuk catatan, lanjut Ujang, kegagalan Jokowi sudah bisa diketahui dari kegagalan program revolusi mental yang disuarakan pada kampanye 2014 lalu.

“Yang jelas banyak persoalan bangsa, banyak persoalan negara yang tidak terselesaikan dan dituntaskan. Itu kan menjadi beban bagi pemerintahan yang baru. Banyak program-program yang tidak terselesaikan itu menjadi kesalahan Jokowi sehingga perlu meminta maaf,” kata Ujang.

Dia juga menilai Jokowi perlu menyampaikan permintaan maaf untuk menarik simpati publik. Sebab gencarnya pembangunan infrastruktur yang digenjot Jokowi tidak berbanding lurus dengan peningkatan ekonomi masyarakat.

“Oleh karena itu permintaan maaf Jokowi itu hanya ingin agar rakyat tidak marah. Rakyat memandang positif Jokowi.  Padahal kita sama-sama tahu bahwa dalam pemerintahan Jokowi rakyat hidup makin sulit, makin susah. Pekerjaan juga sulit. Gen-z hampir 9-10 juta menganggur,” ungkapnya. (Erwin)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.