Kamis, 28 Maret 24

Breaking News
  • No items

Lukman Kembali Tagih Santunan Musibah Crane ke Arab Saudi

Lukman Kembali Tagih Santunan Musibah Crane ke Arab Saudi

Jeddah, Obsessionnews Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuffin kembali menangih realisasi santunan bagi ahli waris korban jatuhnya crane di Masjidil Haram pada musim haji lalu kepada Menteri Urusan Haji Kerajaan Saudi Arabia Bandar bin Muhammad Hajjardi Jeddah, Minggu (13/03).

Menteri Haji Bandar mengatakan, pihaknya tengah memproses pembayaran santunan. Yang ditangani Kementerian Keuangan dan Kementerian Luar Negeri Saudi Arabia.

Menanggapi pernyataan tersebut, Menag Lukman berharap proses pembayaran santunan dapat segera dituntaskan agar para ahli waris korban tak kecewa. Untuk itu, “Kementerian Agama melalui Kantor Urusan Haji Indonesia di KJRI Jeddah akan selalu memonitor perkembangan proses pembayaran santunan,” kata Menag Lukman, Senin (14/03) di Jeddah, seperti dilansir laman kemenag.go.id.

Baca juga:

Menteri Agama: Ada Tambahan Kuota Haji 10 Ribu Jemaah

Menang Tagih Santunan Korban Jamaah Haji

Menag Diminta Penuhi Hak Keluarga Korban Haji

Dalam peristiwa jatuhnya crane di Masjidil Haram Jumat, 11 September 2015 lalu, sedikitnya 61 orang jamaah haji Indonesia menjadi korban. Sebagian besar mereka mengalami luka berat, sedangkan 12 di antaranya meninggal dunia. Indonesia adalah negara yang paling cepat merilis data korban secara akurat.

Saat itu Pemerintah Saudi Arabia menjanjikan santunan bagi seluruh korban peristiwa itu. Masing-masing korban tewas dan cacat permanen akan mendapatkan uang senilai 1 juta riyal dan keluarga atau ahli warisnya diundang berhaji pada penyelenggaraan tahun berikutnya. Sedangkan bagi korban luka, dijanjikan mendapatkan uang 500 ribu riyal dan diberi kesempatan untuk mengulang atau menyempurnakan ibadah hajinya.

Untuk merealisasikan janjinya, Pemerintah Saudi telah membentuk komite khusus yang mulai bekerja sejak tahun lalu. Direktur Departemen Kesehatan Saudi Arabia Mustafa Baljoun mengatakan, proses pemberian santunan diupayakan bersih dari kecurangan dan penyalahgunaan.

“Data pribadi setiap korban akan dicek secara teliti berdasarkan waktu penanganan di rumah sakit. Data itu mencakup nama, kebangsaan, paspor, alamat, dan seterusnya. Data lengkap akan diteruskan kepada otoritas yang bersangkutan,” katanya sebagaimana dikutip Saudi Gazette, Kamis, 8 Oktober 2015. (rez)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.