Sabtu, 4 Mei 24

Kunjungi Muara Gembong, Presiden akan Tebar Perdana Udang di Tambak Perhutanan Sosial

Kunjungi Muara Gembong, Presiden akan Tebar Perdana Udang di Tambak Perhutanan Sosial

JAKARTA (31/10) – Presiden Joko Widodo akan melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Bekasi, Rabu (01/11), dengan agenda utama persesmian Program Perhutanan Sosial. Dalam kunjungan tersebut, Presiden rencananya akan melakukan tebar perdana udang vaname pada kawasan tambak rintisan Program Perhutanan Sosial di Desa Pantai Bakti, Kecamatan Muara Gembong. Sekretaris Kabinet, Dirjen Perikanan Budidaya KKP, Dirjen PSKPL Kementerian LHK, Deputi Kementerian BUMN, Dirut Bank Mandiri, Dirut Perhutani, Bupati Bekasi, dan Perwakilan Lembaga Masyarakat Desa Hutan akan turut mendampingi Presiden dalam kegiatan tersebut.

Presiden akan melepas setidaknya 200 ribu ekor benih udang vaname untuk satu petak pembesaran pada tambak 2B seluas 4.000 m persegi, sekaligus menandai beroperasinya unit kawasan budidaya udang vaname Program Perhutanan Sosial.

Pemerintah setidaknya telah memberikan akses pengelolaan lahan perhutani seluas 12,7 juta hektar bagi masyarakat sekitar hutan, termasuk untuk kegiatan budidaya perikanan. Di Kawasan Muara Gembong sendiri, Perum Perhutani melepas pengelolaan kawasan seluas 830 hektar untuk pengembangan pertambakan ikan/udang, di mana untuk tahun 2017 sebagai program awal akan digarap seluas 17,2 hektar.

Sebagaimana diketahui, Program Perhutanan Sosial merupakan program optimalisasi lahan perhutanan melalui skema kerja sama kemitraan dengan masyarakat di sekitar kawasan hutan. Program ini diharapkan akan memicu pemerataan ekonomi, memperkuat produksi berbasis pangan, membuka akses kesempatan kerja yang lebih luas bagi masyarakat, dan secara makro akan memberikan kontribusi bagi peningkatan kinerja ekonomi nasional.

Program Perhutanan Sosial di Muara Gembong merupakan bentuk kerjasama yang melibatkan lintas sektoral terkait, antara lain Kementerian LHK dan Perum Perhutani sebagai inisiator program; Kementerian Kelautan dan Perikanan memfasilitasi penyediaan input produksi, rehabilitasi tambak dan pendampingan teknis; Kementerian PUPR untuk rehabilitasi jalan produksi; Bank Mandiri dengan program CSR dan dukungan pembiayaan melalui KUR; sementara Perum Perindo akan menjadi off-taker hasil produksi panen.

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Slamet Soebjakto dalam keterangannya menyatakan, optimalisasi Kawasan Perhutani di Muara Gembong memang difokuskan untuk pengembangan usaha budidaya udang/ikan berbasis lingkungan. Ia menjelaskan, pengelolaan budidaya ikan vaname akan menggunakan teknologi semi intensif, sementara ikan bandeng dan mangrove akan diintegrasikan melalui budidaya sistem silvofishery.

Sementara itu, Kepala Badan Layanan Usaha Produksi Perikanan Budidaya (BLUPPB) Karawang Warih Hardanu menyatakan bahwa tambak rintisan program ini diharapkan akan menjadi contoh bagi masyarakat sekitar untuk melakukan usaha budidaya sebagai alternatif dalam meningkatkan pendapatan masyarakat.

Pemerintah menargetkan program rintisan untuk lahan tambak 17,2 hektar ini akan memberikan dampak terhadap peningkatan produksi udang dan bandeng sebanyak 204 ton per tahun; nilai ekonomi mencapai Rp16,3 miliar per tahun; pendapatan masyarakat pengelola Rp35-50 juta per tahun; dan serapan tenaga kerja lebih dari 425 orang.

Lilly Aprilya Pregiwati
Kepala Biro Kerja Sama dan Humas KKP

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.