Jumat, 20 September 24

KPK Mestinya Tindaklanjuti Keterangan Kaesang ‘Nebeng’  Pesawat

KPK Mestinya Tindaklanjuti Keterangan Kaesang ‘Nebeng’  Pesawat
* Kaesang datangi KPK. (Antara)

Oleh: Chandra Purna Irawan, Ketua LBH Pelita Umat

 

Pada Selasa pagi, 17 September 2024, Kaesang Pangarep berkunjung ke gedung lama KPK yang digunakan sebagai kantor Dewan Pengawas lembaga antirasuah tersebut. Kedatangan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu untuk mengklarifikasi keberangkatannya dan Erina ke Amerika Serikat pada 18 Agustus 2024 yang menggunakan private jet. Kaesang menyebut dia hanya menumpang private jet temannya. “Numpang ke teman, kalau bahasa bekennya nebeng,” ucap Kaesang, Selasa.

Perlu digarisbawahi bahwa Kaesang melakukan klarifikasi setelah ramai menjadi perbincangan publik atau terdapat tekanan dari publik, lain halnya jika klarifikasi tersebut dilakukan secara langsung dan sebelum terdapat tekanan publik.

Keterangan menumpang private jet temannya. “Numpang ke teman, kalau bahasa bekennya nebeng,” dapat dijadikan petunjuk secara terang dan jelas (duidelijk) untuk ditindaklanjuti dengan meminta keterangan pihak yang memberikan tumpangan agar diperoleh informasi faktor yang berperan secara luas (Het is duidelijk dat er, in de ruime zin van het woord, factoren zijn die een rol spelen).

Kaesang memang bukan penyelenggara negara tetapi berada di keluarga yang merupakan penyelenggara negara.

KPK seharusnya terus mendalami kasus tersebut. Penting bagi lembaga antirasuah itu untuk memanggil pihak terkait. Apakah kalau Kaesang bukan anak Presiden, bukan adik Gibran, dan bukan adik ipar Bobby lalu pemilik jet itu akan memberikan tebengan?

Sebetulnya modus terkait kasus gratifikasi, yang rata-rata memang tidak diberikan langsung kepada penyelenggara negara.

Alur pemberian gratifikasi itu, biasanya justru disalurkan melalui pihak-pihak perantara. Seperti keluarga atau kerabat. Modus seperti ini dilakukan sebagai upaya pengelabuan atas pemberian gratifikasi.

Baru akan diketahui secara pasti setelah dilakukan klarifikasi terhadap keluarga atau kerabat penyelenggara negara, yang menerima pemberian dan pihak yang memberi.

Sebaiknya pengusaha yang masuk dalam polemik penggunaan jet pribadi oleh Kaesang dan Erina ke Amerika Serikat (AS) dipanggil untuk dimintai klarifikasi. apakah ada konflik kepentingan (belangenconflicten) atau tidak. Bila terbukti ada konflik kepentingan, maka ditelusuri lebih lanjut kepentingan apa yang dilakukan? Misalnya apakah terdapat bisnis pengusaha tersebut ada di Solo atau di daerah lain yang memerlukan bantuan atau kedekatan tersebut. Jika ada konflik kepentingan maka perlu ditelusuri lebih lanjut apakah ada praktik gratifikasi dalam pemberian fasilitas jet pribadi tersebut.

Gratifikasi tidak selalu diterima secara langsung oleh penyelenggara negara. Ada kalanya gratifikasi bisa menyasar ke anggota keluarga dari penyelenggara negara tersebut baik disengaja ataupun tanpa disengaja.

Disengaja maksudnya adalah adanya perintah langsung agar memberikan gratifikasi kepada anggota keluarga. Dalam tahap ini sudah muncul mens rea atau niat jahat dari pegawai negeri untuk menyamarkan penerimaan gratifikasi kepadanya menjadi penerimaan gratifikasi oleh orang lain yang berasal dari anggota keluarga.

Sedangkan penerimaan gratifikasi yang tidak langsung tanpa disengaja atau direncanakan, seperti gratifikasi dikirim ke alamat rumah. Ada juga diterima tanpa kehendak dari pegawai negeri atau penyelenggara negara, bahkan sudah didahului dengan penolakan.

Related posts