Obsessionnews.com – Penyidik KPK menggali keberadaan buron Harun Masiku dengan memeriksa asisten Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yakni Kusnadi. Pemeriksaan yang dilakukan pada Rabu (19/6), sekitar pukul 10.00 WIB, hingga kini masih berlangsung.
Diketahui telepon genggam (handphone/HP) milik Hasto dan Kusnadi telah disita penyidik KPK. Sekalipun kontroversial, tampaknya KPK mencoba memetakan keberadaan Harun Masiku yang sudah 4 tahun buron, melalui jejak komunikasi.
Baca juga: Penuhi Panggilan KPK, Asisten Hasto Minta Ganti Penyidik
“Pemeriksaannya seputar pengetahuan yang bersangkutan terkait perkara yang sedang ditangani, yaitu tersangka HM ataupun hal-hal terkait keberadaan tersangka HM itu sendiri,” kata Juru Bicara KPK Tessa Mahardika di Kantor Merah Putih KPK, Jakarta, petang tadi.
Tidak dijelaskan secara rinci apakah pemeriksaan yang dilakukan sementara ini telah mengurai sengkarut pelarian Harun Masiku. Sedangkan Hasto, yang telah diperiksa pada Senin (10/6), belum dijadwalkan untuk menjalani pemeriksaan lanjutan.
“Kembali lagi materi pemeriksaan itu kami belum bisa buka ke publik karena itu menjadi kewenangan penyidikan. Kita harapkan apapun keterangan yang bersangkutan dapat memperkuat kerja teman-teman penyidikan di perkara ini,” ujarnya.
Baca juga: Giliran Staf Hasto yang Diperiksa KPK
Penyidik KPK menggeledah dan menyita satu ponsel Kusnadi dan dua ponsel Hasto. Penyitaan dilakukan pada sesi pemeriksaan Hasto, dan menuai polemik, hingga memunculkan tudingan politisasi hukum oleh KPK.
Pihak Hasto dan Kusnadi melakukan perlawanan dengan melaporkan penyidik yang melakukan penggeledahan dan penyitaan kepada Dewas KPK. Bahkan Kusnadi turut melapor ke Komnas HAM.
Kuasa hukum Kusnadi, Petrus Selestinus mengakui kalau pihaknya menunggu klarifikasi penyidik menyita HP milik kliennya. Selain itu, pihaknya turut meminta agar tim penyidik KPK diperiksa, lantaran kliennya mengalami trauma karena pernah dibentak.
“Jadi itu tadi pergantian penyidik, juga minta klarifikasi terhadap beberapa hal yang menurut kami janggal,” bebernya. (Antara/Erwin)
