Sabtu, 27 April 24

Komisi I DPR RI Desak Indonesia Beri Sanksi Ekonomi pada Myanmar

Komisi I DPR RI Desak Indonesia Beri Sanksi Ekonomi pada Myanmar
* Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis Almasyhari.

Jakarta, Obsessionnews.com – Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis Almasyhari mengpresiasi pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang  menyesalkan krisis kemanusiaan yang terjadi terhadap etnis Rohingya di Rakhine, Myanmar. Jokowi menegaskan sikap Indonesia terhadap tragedi kemanusiaan itu bukan hanya kecaman, tetapi juga dengan aksi nyata.

“Pernyataan Presiden Jokowi menyikapi kekerasan dan krisis kemanusiaan yang terjadi terhadap etnis Rohingya di Rakhine, Myanmar, sudah lama kita tunggu dan saya dukung penuh. Jangan ada lagi pembantaian dan pembunuhan di Rohingya,” desak Kharis dalam keterangan tertulisnya yang diterima Obsessionnews.com, Selasa (5/9/2017).

“Seperti yang Presiden katakan perlu aksi nyata bukan hanya pernyatan kecaman-kecaman, dan pemerintah berkomitmen terus untuk membantu kriris kemanusiaan, bersinergi dengan kekuatan masyarakat sipil Indonesia dan juga masyarakat internasional, bahwa semua yang bersalah harus diadili dan diseret ke Mahkamah Internasional. Indonesia bisa melakukan itu. Ini sudah berulang-ulang, nyawa manusia seperti mainan di Rohingya,” tandas Kharis.

Sebagaimana disampaikan Jokowi, Menlu Retno Marsudi dan duta besar (dubes) Indonesia telah ditugaskan menjalin komunikasi intensif dengan berbagai pihak untuk meminta pemerintah Myanmar agar menghentikan dan mencegah kekerasan, serta memberikan perlindungan kepada semua warga termasuk muslim di Myanmar. Selain itu agar memberikan akses bantuan kemanusiaan.

Kharis mengapresiasi langkah Menlu RI dan dubes tersebut. Namun, ia mendesak Indonesia  harus lebih keras memberikan sanksi ekonomi pada Myanmar.

“Kalau perlu ASEAN mengembargo Myanmar agar tidak mengulangi kejahatan terhadap rakyatnya sendiri,” pinta Politisi PKS.

Untuk penanganan kemanusiaan dan bantuan, menurut Jokowi, pemerintah telah mengirim bantuan makanan dan obat-obatan pada   Januari dan Februari sebanyak 10 kontainer. Juga telah membangun sekolah di Rakhine State. Dan juga segera akan membangun rumah sakit yang dimulai Oktober yang akan datang di Rakhine State.

“Perlu diingat bantuan harus diberikan langsung ke rakyat Rohingya yang terusir dan berduka. Jangan diserahkan ke pemerintah Myanmar, baik bantuan  dari NGO kita maupun pemerintah RI. Dan pastikan tidak ada lagi pengusiran, pembunuhan terhadap rakyat yang  tidak bersalah,” tegas Kharis.

Kharis meminta agar Indonesia yang juga telah menampung pengungsi dan memberikan bantuan yang terbaik, tetap terus membuka pintu bagi semua pengungsi Rohingya demi kemanusiaan.

“Masalah Rohingya akan menjadi perhatian kita. Ini tragedi kemanusiaan bukan hanya bagi umat Islam tapi semua manusia. Maka  kita semua harus membantu kesusahan dan penderitaan mereka dengan apapun yang kita bisa,” pungkasnya. (arh)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.