Minggu, 6 Oktober 24

Kemensos Bantu Nidira dan Puji Penderita Polio dan Spina Bifida di Enggano

Kemensos Bantu Nidira dan Puji Penderita Polio dan Spina Bifida di Enggano
* Kementerian Sosial (Kemensos) memberikan perhatian kepada Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) di Pulau Enggano. (Foto: Kemensos)

Obsessionnews.com – Di tengah tantangan geografis dan aksesibilitas yang sulit, Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos) kembali menunjukkan komitmennya dalam memberikan pelayanan sosial bagi masyarakat di wilayah terpencil. Kali ini perhatian diberikan kepada dua orang Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) di Pulau Enggano, yaitu Nidira Panennungi (32), penderita polio, dan Puji Hariyani (9), yang mengalami Spina Bifida. Melalui respons cepat dari tim Sentra “Dharma Guna” di Bengkulu yang berkoordinasi dengan Dinas Sosial Kabupaten Bengkulu Utara, bantuan disalurkan secara langsung kepada keduanya.

 

 

Baca juga: Kemensos Bantu RU Korban Rudapaksa Ayah Tiri di Rejang Lebong

 

 

 

Nidira Panennungi, Pejuang Polio di Pulau Terpencil

Nidira, yang telah hidup dengan polio sejak usia dua tahun, harus berbaring tak berdaya karena kelumpuhan yang menyeluruh. Seluruh aktivitas sehari-hari bergantung pada bantuan keluarganya. Untuk meringankan beban yang dialami Nidira dan keluarganya, Kemensos memberikan bantuan berupa paket sembako, nutrisi, alat kebersihan diri, dan kasur decubitus. Kasur ini dirancang khusus untuk mencegah luka baring, yang rentan terjadi pada pasien yang tidak bisa bergerak dalam waktu lama.

Bantuan ini menjadi secercah harapan bagi Nidira dan keluarganya yang telah bertahun-tahun merawatnya dalam kondisi yang sangat terbatas.

Puji Hariyani, Anak Penuh Semangat dengan Spina Bifida

 

Di sisi lain Puji Hariyani, seorang anak perempuan berusia sembilan tahun, terus menunjukkan semangat belajar meskipun harus menghadapi tantangan besar akibat kondisi Spina Bifida yang ia alami. Penyakit bawaan ini menyebabkan benjolan pada bagian bokongnya, serta menghambat kemampuan Puji untuk merasakan buang air kecil. Kondisi fisiknya juga tidak berkembang seperti anak-anak seusianya. Namun, dengan bantuan tongkat, Puji tetap bertekad untuk bersekolah.

Kemensos, melalui Sentra “Dharma Guna” dan Dinas Sosial Bengkulu Utara, memberikan perhatian khusus untuk memastikan Puji mendapatkan akses layanan kesehatan yang lebih baik. Langkah awal yang diambil adalah merujuk Puji ke RSUD M. Yunus di Kota Bengkulu untuk pemeriksaan dan perawatan medis yang lebih komprehensif.

Program ATENSI: Pendekatan Holistik untuk Masyarakat Terpencil

Bantuan yang disalurkan ini merupakan bagian dari Program Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI), yang tidak hanya mencakup bantuan medis dan nutrisi, tetapi juga dukungan logistik untuk meringankan beban keluarga PPKS. Pendekatan holistik ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan fisik, sosial, dan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh.

Kemensos berkomitmen untuk menjangkau masyarakat di daerah terpencil dan memastikan bahwa pelayanan kesehatan dan sosial dapat diakses oleh seluruh masyarakat Indonesia, tanpa terkecuali. Pulau Enggano, meski berada di wilayah terluar, tetap menjadi bagian yang penting dalam perhatian pemerintah, terutama dalam hal kesejahteraan sosial.

“Ini adalah bagian dari upaya kami untuk memastikan bahwa seluruh masyarakat, termasuk yang tinggal di daerah terpencil, mendapatkan perhatian dan pelayanan yang layak,” ujar Syam Wuryani, Kepala Sentra “Dharma Guna” Bengkulu, dalam siaran pers, Sabtu (5/10/2024).

Dengan langkah-langkah konkret seperti ini, Kemensos berharap dapat terus memberikan dukungan kepada masyarakat yang membutuhkan, membantu mereka menjalani kehidupan yang lebih baik, meskipun dalam kondisi dan tantangan yang berat. (arh)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.