Jakarta, Obsessionnews – Desakan agar Presiden Jokowi melakukan reshuffle kabinet bisa jadi terwujud. Menurut Mantan Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah Syafii Maarif, Jokowi sudah mengisyaratkan akan melakukan reshuffle. Pernyataan itu diucapkan Syafii setelah bertemu Jokowi di Istana Presiden, Jakarta, Senin (29/6/2015).
“Saya lihat isyaratnya ya (reshuffle). Tapi, saya enggak mau mendahului,” ungkap Syafii Seraya mengatakan, reshuffle kabinet memang menjadi suatu keharusan.
Buya memahami berat bagi Jokowi melakukan perombakan apalagi bersinggungan dengan jatah partai politik. Jika nanti perombakan kabinet benar-benar terwujud, Buya berharap kader partai yang ditunjuk menjadi menteri benar-benar sosok profesional, punya integritas, dan tulus ingin berbuat untuk bangsa.
“Yang saya inginkan bangsa ini punya masa depan, punya martabat, tidak seperti sekarang,” katanya.
Dalam semester pertama berjalannya pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla, ia mengaku belum tampak perubahan signifikan, khususnya di bidang ekonomi seperti produk domestik seperti karet, sawit, dan tambang pun menurun harganya. Buya merasa delapan bulan adalah waktu yang tepat, bahkan mendesak, untuk melakukan reshuffle. Namun, ia mengaku tidak tahu apakah Jokowi akan memutuskan untuk menunggu hingga satu tahun atau tidak.
“Sudah delapan bulan, sudah agak mendesak soalnya. Apakah ditunggu sampai setahun, saya enggak tahu, saya enggak mau mencampuri,” ujarnya.
Ia menuturkan, perombakan kabinet memang menjadi hak prerogatif Presiden sehingga ia berharap Jokowi mengambil keputusan tepat agar ekonomi Indonesia bisa segera bangkit dan martabat bangsa dapat terjaga.
“Sekarang kan nampak tidak terlihat perubahan. Ada Susi yang kontroversi dan segala macam, tapi dia berani. Kita butuh menteri yang seperti itu, tapi di bidang masing-masing,” tutur dia. (Has)
