Kamis, 18 April 24

Jadi Bagian Solusi, Pemerintah Harus Hadir di Tengah Warga

Jadi Bagian Solusi, Pemerintah Harus Hadir di Tengah Warga
* Bupati Bojonegoro Suyoto saat hadir sebagai narasumber dalam acara pembukaan Pendidikan dan Pelatihan Patriot Energi Angkatan II, Selasa (3/5/2016).

Jakarta, Obsessionnews – Ketidakseimbangan antara laju ketersediaan energi dengan kebutuhan masyarakat Indonesia cenderung menimbulkan masalah di masa mendatang. Apalagi ketahanan energi Indonesia semakin menurun dalam beberapa tahun terakhir. Dan sejatinya, tak hanya energi, tetapi juga pangan.

Apalagi jika memperhatikan proyeksi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), dimana penduduk Indonesia pada tahun 2020 akan tumbuh menjadi 271,1 juta jiwa dan pada tahun 2035 menjadi 305,6 juta jiwa atau naik 28,6%, maka tantangan itu semakin jelas. Oleh karenanya diperlukan upaya peningkatan kebutuhan pangan dan energi untuk menjawab tantangan pertumbuhan penduduk tersebut. (Baca: Suyoto Berbagi Kisah Sukses Tangani HAM)

Demikian diungkapkan Bupati Bojonegoro Suyoto saat hadir sebagai narasumber dalam acara pembukaan Pendidikan dan Pelatihan Patriot Energi Angkatan II, Selasa (3/5/2016). Pada acara yang dilaksanakan di Hall Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jl Medan Merdeka Selatan 18 itu, Suyoto yang akrab disapa Kang Yoto menyampaikan tema “Bergerak Bersama Rakyat Membangun Daerah”.

Menurutnya, untuk menghadapi tantangan tersebut kehadiran pemerintah di tengah-tengah masyarakat mutlak diperlukan. Kehadirannya diyakini dapat menengahi setiap persoalan yang seringkali muncul dan tak bisa dipecahkan oleh masyarakat. (Baca: Suyoto Larang Rakyatnya Jadi Penyandang Disabilitas Mental)

“Pemerintahan itu kan dibuat bersama. Karena ada masalah publik yang tak dapat diselesaikan oleh warga negara, baik secara personal maupun kelompok, maka pemerintah harus hadir menjadi bagian dari solusi publik. Kehadiran pemerintah ini sering disebut dengan pemerintahan yang good and clean governance,” imbuhnya.

Kang Yoto mencontohkan, sejumlah masalah di Bojonegoro seperti kemiskinan, pengangguran, sumber daya manusia yang rendah, keamanan dan ketertiban, keharmonisan sosial politik serta transportasi publik, merupakan permasalahan yang tidak dapat diselesaikan secara personal. Maka kemudian Pemkab Bojonegoro hadir sebagai solusi untuk menyelesaikan semua permasalahan tersebut. (Baca: Bupati Bojonegoro Resmikan Petroleum Geo-Heritage Satu-Satunya di Dunia)

“Pemkab Bojonegoro memiliki model untuk menghadapi tantangan pembangunan.  Pemkab harus menjalankan pembangunan dengan memahami inti masalahnya, kemudian mempertegas mimpi, menerima realitas dan mengoptimalkan potensi. Dan yang tak kalah pentingnya melakukan transformasi dari ego system ke eco system, dimana dulunya pemerintah menjadi pengamat, komentator, penonton, sekarang pemerintah memiliki niat untuk terlibat aktif dalam transformasi sosial,” katanya. (Fath @imam_fath)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.