Jumat, 25 Oktober 24

Ismail Haniyeh Tewas, Presiden Abbas Kutuk Israel

Ismail Haniyeh Tewas, Presiden Abbas Kutuk Israel
* Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh. (Antara)

Obsessionnews.com – Presiden Palestina Mahmoud Abbas merespons tewasnya Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh dengan mengajak rakyat bersatu melawan pendudukan Israel. Haniyeh tewas di kediamannya di Teheran, Iran pada Rabu (31/7), yang diyakini ulah Israel.

Tewasnya Haniyeh tak lama setelah Fatah-Hamas sepakat berdamai. Abbas meminta rakyat dan seluruh pasukan tetap solid melawan aksi Israel dan mengutuk keras pembunuhan Haniyeh yang dianggapnya tindakan pengecut.

Baca juga: Pelantikan Presiden Baru Iran Diwarnai Tewasnya Pentolan Hamas

“Presiden Mahmoud Abbas dari Negara Palestina mengutuk keras pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh,” kata Kantor Kepresidenan Palestina.

Pemerintah Iran bergerak cepat menyelidiki tewasnya Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh yang disebut-sebut akibat serangan udara. Haniyeh tewas bersama seorang pengawal setelah rumah yang ditempati di Teheran diserang.

Haniyeh berada di Iran untuk menghadiri prosesi pelantikan Masoud Pezeshkian sebagai presiden. Pemerintah Iran berjanji segera mengumumkan hasil penyelidikan.

Sementara Hamas telah mengumumkan Ismail Haniyeh pada Rabu (31/7) tewas akibat serangan udara yang menargetkan kediamannya.

Baca juga: JK Minta Hamas-Fatah Bersatu

“Pemimpin gerakan meninggal dunia akibat serangan Zionis laknat pada tempat tinggalnya di Teheran setelah mengikuti upacara pelantikan Presiden Iran yang baru,” kata Hamas melalui Telegram.

Sementara militer Israel mengakui melakukan operasi di pinggiran selatan Beirut menyasar Komandan Hizbullah Fuad Shukr yang dianggap bertanggung jawab atas serangan di kota Druze, Majdal Shams, Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel.

Sebuah pernyataan militer mengatakan bahwa Shukr, juga dikenal sebagai Sayyid Muhsan, menjabat sebagai “tangan kanan Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah dan penasihat Nasrallah untuk merencanakan dan mengarahkan operasi masa perang.”

Hizbullah dan Hamas merupakan musuh besar Israel dan keduanya didukung Iran. Sekretaris Kabinet Israel Yossi Fuchs menginstruksikan para menteri untuk tidak mengomentari operasi di ibu kota Lebanon itu sampai pernyataan resmi dikeluarkan oleh militer.

Arahan tersebut datang dari Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, menurut laporan media KAN. (Al Jazeera/Sputnik/Anadolu/OANA/Antara/Erwin)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.