Jumat, 25 Oktober 24

Insiden Mantan Panglima TNI Try Sutrisno Tidak Dihargai, Jokowi Harus Minta Maaf

Insiden Mantan Panglima TNI Try Sutrisno Tidak Dihargai, Jokowi Harus Minta Maaf
* Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto (kedua kanan) dan komandan upacara Mayjen TNI Djon Afriandi (kiri) memeriksa pasukan saat menjadi inspektur upacara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Lapangan Silang Monumen Nasional (Monas), Gambir, Jakarta, Sabtu (5/10/2024). (ANTARA FOTO/Fauzan/nz/am)

Oleh: Syahganda Nainggolan (Peneliti Sabang Merauke Circle) dan Sutoyo Abadi (Kajian Politik Merah Putih)

Tentara Nasional Indonesia (TNI) menggelar HUT ke-79 di lapangan Silang Monumen Nasional (Monas) Jakarta Pusat. Kegiatan itu berlangsung pada Sabtu (5/10/2024).

Dalam perayaan itu, ada momen di mana Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang terlihat tidak menyalami Wakil Presiden (Wapres) ke-6 RI, Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno.

Awalnya Jokowi diminta atau dipersilakan oleh MC dalam acara itu untuk beristirahat sejenak di mimbar kehormatan.

Sebelum beristirahat, Jokowi dan Ma’ruf Amin pun menyempatkan diri untuk bersalaman dengan tamu lainnya yang duduk sejajar dengannya, yakni Wapres ke-10 dan 12 Jusuf Kalla (JK), Wapres ke-11 Boediono hingga istri Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Sinta Nuriyah.

Namun, ketika itu Jokowi terlihat tidak menyalami Try Sutrisno beserta istri yang duduk di sebelah Boediono. Tampaknya hal itu seperti sengaja. Padahal saat itu jenderal sepuh tersebut sudah berusaha untuk bangun dari kursinya yang sempat dibantu sang istri. Try Sutrisno pun kemudian kembali duduk.

Kejadian di atas sangat diduga ada kaitan dengan terjadinya pemindahan Mayor Jenderal Kunto Arief Wobowo “mutasi politis” dari posisi bergengsi sebagai Pangdam Siliwangi di Bandung menjadi Wakil Komandan Komando Pembina Doktrin, Pendidikan, dan Latihan Angkatan Darat (Wadankodiklatad), bermuatan politis

Mutasi tersebut terkait Jokowi merasa terganggu dengan tulisan beliau yang dimuat di Kompas pada 10 April 2023, yang sangat berani terkait situasi politik  kemungkinan pencurangan pemilu, termasuk Pilpres 2024.  Kunto memberikan isyarat bahwa TNI akan maju ke depan jika pemilu dan pilpres curang.

Mayor Jenderal Kunto Arief Wobowo adalah putra Jenderal (Purn) Try Sutrisno, mantan Wapres, itu bisa dikatakan dipindahkan dari shaf (baris) depan TNI ke shaf belakang.

Dari sikap yang dinilai tidak beretika dan tidak menghargai orang tua bahkan tercatat mantan Wakil Presiden masa jabatan 11 Maret 1993 – 11 Maret 1998 dan mantan Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia ke-7 masa jabatan 27 Februari 1988 – 19 Februari 1993, selayaknya tidak terjadi.

Sebaiknya Presiden Jokowi yang justru akan mengakhiri masa jabatannya segera meminta maaf kepada Jenderal (Purn) Try Sutrisno dan keluarganya serta meminta kepada Presiden terpilih Prabowo Subianto berkenan menormalisasikan karier Mayjen Kunto Arief sebagai tentara profesional. []

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.