Sabtu, 20 April 24

Ini Penyebab Partai Tommy Soeharto Cepat Melejit

Ini Penyebab Partai Tommy Soeharto Cepat Melejit
* Spanduk Partai Berkarya yang terang-terangan memasang foto mantan Presiden Soeharto dan putranya, Tommy Soeharto. (Foto: Facebook Partai Berkarya)

Jakarta, Obsessionnews.com –  Orde Baru, yang identik dengan pemerintahan Golkar,  secara mengejutkan runtuh pada 21 Mei 1998. Berakhirnya kekuasaan Orde Baru itu ditandai dengan pidato Presiden Soeharto yang mengundurkan diri di Istana Negara.  Soeharto yang berkuasa selama 32 tahun mundur dari jabatannya akibat tuntutan reformasi yang dimotori oleh mahasiswa.

Soeharto kemudian digantikan oleh Wakil Presiden BJ Habibie. Dalam Kabinet Reformasi Pembangunan pimpinan BJ Habibie dilakukan reformasi di berbagai bidang. Di bidang politik, misalnya, BJ Habibie mengizinkan berdirinya partai politik (parpol) baru untuk berlaga di Pemilu 1999. Sebelumnya di era Orde Baru hanya terdapat tiga parpol, yakni Golkar, PPP, dan PDI.

Kebijakan BJ Habibie tersebut mendapat sambutan gegap gempita dari berbagai elemen masyarakat. Banyak warga yang mendirikan parpol baru.  Sejumlah kader terbaik Golkar pun ambil bagian mendirikan parpol baru. Parpol-parpol baru tersebut ada yang menjadi peserta Pemilu 1999, Pemilu 2004, Pemilu 2009, dan Pemilu 2014.

Dari rahim Golkar lahir Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), Partai Karya Peduli Bangsa (PKPI), Partai Demokrat, Partai Hanura, Partai Gerindra, Partai Nasdem, dan lain sebagainya.

Tommy Soeharto
Tommy Soeharto (berkaca mata) bersama kader kader Partai Berkarya dalam sebuah acara. (Foto: Facebook Partai Berkarya)

Menjelang Pemilu 2019 Golkar kembali melahirkan parpol baru, yakni Partai Berkarya.  Partai ini didirikan oleh putra mantan Presiden Soeharto, Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto. Tommy sebelumnya  adalah anggota Golkar.   Partai Berkarya didirikan dua tahun lalu. Di partai ini Tommy duduk sebagai  Ketua Dewan Pembina, sedangkan posisi Ketua Umum dipegang oleh Neneng A  Tutty, mantan aktris pada tahun 1980-an.

Neneng A Tutty
Ketua Umum Partai Berkarya Neneng A  Tutty.

Partai Berkarya berbadan hukum dan sah sebagai parpol sesuai SK Menkumham Nomor: M.HH-20.AH.11.01 tahun 2016 yang dikeluarkan pada tanggal 17 Oktober 2016. Menkumham juga mensahkan puluhan parpol lainnya.

Untuk  menjadi peserta Pemilu 2019 Partai Berkarya harus melewati verifikasi administrasi dan faktual oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Partai Berkarya optimis lolos verifikasi dari KPU dan bersaing dengan parpol-parpol lain dalam merebut hati rakyat pada Pemilu 2019.

Partai Berkarya salah satu parpol yang cepat melejit. Yang menyebabkan parpol ini cepat populer adalah nama besar Soeharto dan Tommy Soeharto. Partai Spanduk-spanduk Berkarya terang-terangan memasang foto Soeharto dan Tommy Soeharto. Lewat parpol ini para pendukung Soeharto mengampanyekan kebangkitan Soehartoisme.

Tommy Soeharto
Tommy Soeharto dan Ketua Umum Perisai Berkarya Tri Joko Susilo.

Tri Joko Susilo, Ketua Umum Perisai Berkarya, sayap Partai Berkarya, mengatakan, Partai Berkarya lahir dari gelombang rakyat yang menginginkan masa depan Indonesia lebih baik.

“Partai Berkarya berusaha membawa masa depan indonesia yang lebih pasti di tengah zaman ketidakpastian ini,” tutur Joko, panggilan orang dekat Tommy Soeharto , ini ketika dihubungi Obsessionnews.com, Senin (9/10/2017). (arh)

Baca Juga:

Tommy Soeharto Bangkitkan Soehartoisme Lewat Partai Berkarya

Ada Optimistis Partai Berkarya Lolos Verifikasi KPU

Popularitas Tommy Soeharto Dongkrak Pamor Partai Berkarya

Tommy Soeharto Akan Gelar Doa dan Zikir di Astana Giribangun

Partai Berkarya Binaan Tommy Soeharto  Siap Berlari ke Gelanggang 2019

Sayap Partai Tommy Soeharto: Makin Tinggi Kepercayaan Rakyat Pada TNI

Tommy Soeharto Diserbu Warga Car Free Day

Partainya Tommy Soeharto Kampanye Suguhkan Hiburan

 

 

 

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.