Jakarta, Obsessionnews.com – Para pendukung Ahok, sapaan akrab Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, sudah tidak sabar lagi menunggu aksi Habiburokhman terjun dari tugu Monumen Nasional (Monas). Politisi Partai Gerindra yang biasa dipanggil Habib ini memang berjanji akan terjun dari Monas jika KTP untuk Ahok mencukupi maju di Pilkada DKI 2017.
Nama Habib mendadak populer gara-gara berkicau di akun Twitternya, @habiburokhman, Jumat (26/2/2016) yang berbunyi,”12) Saya berani terjun bebas dari Puncak Monas kalau KTP dukung Ahok beneran cukup untuk nyalon. #KTPdukungAhokcumaomdo???”
Gara-gara janjinya tersebut Habib di-bully di media sosial (medsos), dan juga beredar sejumlah meme tentang dirinya dan Monas. Namun, Habib menganggap hal itu sebagai angin lalu. Justru sebaliknya ia semakin gencar menyerang Ahok dan Teman Ahok di medsos.
Desakan agar Habib secepatnya menepati janjinya terus meningkat setelah digelarnya syukuran sejuta KTP di markas relawan Teman Ahok, Graha Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu (19/6). Saat itu diumumkan total perolehan KTP sebanyak 1.024.632 lembar, melewati target sejuta. Perolehan KTP tersebut melampaui persyaratan minimum dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang menetapkan calon independen di Pilkada DKI 2017 didukung minimum 532.000 KTP.
Salah satu meme yang paling banyak muncul di medsos adalah foto Ahok yang tengah memegang mikrofon, dan memberi instruksi kepada Habib agar terjun dari Monas.
Dalam dua hari terakhir para netizen tidak pernah berhenti mengolok-olok Habib. Seorang netizen bernama Jimkeii mengatakan jika Habib merealisasikan janjinya terjun dari Monas, maka rakyat Jakarta akan menggelar syukuran.
“@habiburokhman Hehehe ente terjun, rakyat jkt adain syukuran huehuehue,” tulisnya di akun Twitter miliknya, @Jimkeii.
Akun @samudra1990 menulis,”@habiburokhman ente kapan terjun nya bpk, itu monas sudah menunggu anda, #ayoloncat.”
Akun @EmpebSupebi menulis,”@habiburokhman Bapak laki laki , harus nepatin janji loncat loncat loncat …”
“@habiburokhman di tunggu pak terjun dari monas nyaa.. Buktiin omongan anda jgn omdo doang pak,” kicau akun @deanptra Jun 19
Ahok tidak menjadi kader partai apapun setelah angkat kaki dari Partai Gerindra pada tahun 2014. Ia memutuskan maju di Pilkada DKI 2017 melalui jalur independen, dan menggandeng Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI, Heru Budi Hartono, sebagai wakilnya dalam Pilkada mendatang. Duet Ahok-Heru yang diusung relawan Teman Ahok dideklarasikan pada Senin (7/3) lalu.
Selain didukung Teman Ahok, Ahok juga didukung Partai Nasdem, Partai Hanura, dan Partai Golkar. Ketiga partai ini memiliki total 24 kursi di DPRD DKI dengan rincian Nasdem 5 kursi, Hanura (10), dan Golkar (9). Kursi yang dimiliki ketiga partai itu cukup mengusung calon gubernur dari jalur partai, karena persyaratan calon gubernur di DKI minimal didukung 22 kursi.
Kendati demikian Ahok tetap pada keputusannya, yakni maju melalui jalur independen. (arh, @arif_rhakim)
Baca Juga:
Addie MS Nilai Ahok-Heru Berintegritas Tinggi
Habiburokhman: Ahok Bisa Jadi Tersangka Kasus Reklamasi
Gerindra Tidak Percaya Ahok Peroleh Sejuta KTP
Woow! #SejutaTemanAhok Jadi ‘Trending Topic’
KTP Ahok-Heru Sukses Kalahkan 11 Parpol
Ahok Sudah Bertekad Bulat Maju Lewat Jalur Independen
Sore Nanti Teman Ahok Syukuran Sejuta KTP
Ahok Galau, Pilih Jalur Independen atau Partai?
Teman Ahok Bantah Terima Dana Rp 30 Miliar dari Pengembang Reklamasi
