Kamis, 19 September 24

Gus Ipul Jabat Mensos, Sinyal Kuat Jokowi Melemah

Gus Ipul Jabat Mensos, Sinyal Kuat Jokowi Melemah
* Presiden Jokowi. (X)

Obsessionnews.com – Pelantikan Sekjen PBNU Saifullah Yusuf alias Gus Ipul menjabat Menteri Sosial (Mensos) menggantikan Tri Rismaharini dianggap bermuatan politis. Presiden Jokowi sekalipun memegang hak prerogatif dianggap sedang menjalankan skenario tertentu.

Pengamat politik Ray Rangkuti menyebut, masuknya unsur pengurus NU jelang demisionernya kabinet menandakan Jokowi membutuhkan kekuatan politik. Maka NU yang dimanjakan Jokowi menjadi sarana tepat menaikan kekuatan politik.

Baca juga: Gus Ipul Jabat Mensos Tinggalkan Tanda Tanya

“Jokowi menarik kekuatan politik baru. Salah satunya memperkuat politiknya melalui lembaga keagamaan seperti NU. Yang memang juga menerima kerja sama dengan Jokowi,” kata Ray kepada Obsessionnews.com di Jakarta, Rabu (11/9).

Ray menganggap Jokowi sudah membaca peta politik terkini dan menyadari popularitasnya anjlok, imbas kebijakan yang menuai reaksi keras publik. Sentimen negatif terhadap Jokowi turut menguat karena rakyat juga menyorot tingkah polah anak dan menantu yang hedon.

Baca juga: Jokowi Lantik Gus Ipul Jadi Mensos Gantikan Risma

Menurut Ray, kondisi Jokowi semakin terjepit di tengah derasnya isu keretakan koalisi, termasuk relasinya dengan Prabowo Subianto selaku presiden terpilih. Maka Jokowi menerapkan cara bertahan melalui reshuffle.

“Cara bertahan Jokowi dari makin meningkatnya sentimen negatif publik terhadap Jokowi,” ujar Raya membaca penunjukkan Gus Ipul sebagai anggota kabinet.

Baca juga: PDIP: Reshuffle Jelang Akhir Jabatan, Jokowi Jalankan Agenda Terselubung

“Setelah berbagai kebijakan kontroversial Jokowi ditolak oleh publik dan kini merasuk ke berbagai tindakan keluarganya yang mengundang banyak sentimen publik. Di dalam koalisi kekuasannya, juga terdengar mulai banyak retak. Termasuk hubungannya dengan pak Prabowo. Bertukar kirim salamnya Prabowo-Mega menambah sinyal kuat Jokowi makin ditinggalkan,” bebernya.

Ray menilai, Jokowi harus menggunakan langkah politik dengan mengakomodasi kekuatan politik baru di dalam kabinet.

“Dalam kondisi seperti inilah Jokowi menarik kekuatan politik baru,” tuturnya. (Erwin)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.