Obsessionnews.com – Ketua DPW Nasdem Jabar Saan Mustopa menerbitkan buku “Restorasi Indonesia” yang bakal diluncurkan pada sela-sela acara Kongres Nasdem, di JCC, Jakarta, Senin (26/8). Buku tersebut menguliti gagasan restorasi hasil buah pikir Ketua Umum (Ketum) Nasdem Surya Paloh.
Buku yang diterbitkan Saan melalui OMG Publishing merupakan hasil disertasi doktoral di Universitas Padjadjaran Wakil Ketua Komisi II DPR itu. Buku setebal 199 halaman terbagi dalam 9 bab, menyimpulkan bahwa restorasi bukan pepesan kosong bahkan dibutuhkan untuk mewujudkan mimpi besar Indonesia merdeka.
Baca juga: Surya Paloh Ingatkan Persoalan Bangsa tak Dapat Diatasi dengan Tambah UU
“Bagi Surya Paloh, gagasan Restorasi Indonesia berangkat dari kondisi riil bangsa Indonesia yang tidak lagi berdiri dan berpijak pada jati diri serta identitas kebangsaan,” tulis Guru Besar Ilmu Politik FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Burhanuddin Muhtadi memberi kata pengantar buku.
Menurut Burhanuddin, Saan bukan hanya politisi tetapi intelektual yang mengedepankan keilmuan dalam menggali pemikiran Surya Paloh. Hal itu dibuktikan dengan metode survei yang digunakan Saan Mustopa mengukur kebijakan kepartaian mengenai Restorasi Indonesia yang bersinggungan dengan nilai-nilai nasionalisme dan demokrasi Pancasila.
Saan Mustopa kelahiran Karawang, 5 Juli 1968, lekat dengan dunia politik sejak menempuh pendidikan di Institut Keguruan dan Kependidikan (IKIP) dan Universitas Indonesia (UI). Status mahasiswa mendekatkan Saan pada pergerakan 1998 selaku aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
Saan yang pernah menjadi politisi Demokrat mengungkapkan dorongan yang mengharuskannya membukukan Restorasi Indonesia. Dia menganggap demokrasi hasil reformasi 98 perlu diarahkan kembali. Sebagai rujukan, dirinya membaca kembali teori-teori Robert Dahl, Francis Fukuyama, Anthony Giddens, hingga para pendiri bangsa seperti Soekarno, Hatta dan Sjahrir.
“Dalam prosesnya saya menemukan kepingan pemikiran yang menurut saya dapat menjadi persoalan-persoalan di negeri ini. Di dalamnya juga juga terkandung esensi dari pemikir-pemikir bangsa. Adalah Restorasi Indonesia yang tercipta dari manifesto pemikir tokoh besar bangsa ini, Bapak Surya Dharma Paloh,” tulis Saan.
Banyak akademisi mengapresiasi terbitnya buku tersebut. Guru besar FISIP Unpad Widya Setiabudhi Sumadinata salah satunya. Dia menyebut buku yang bersumber dari riset selama 4 tahun tidak mudah untuk disusun. Namun Saan bisa mengemasnya dengan baik sehingga pembaca bisa memahami konteks pemikiran politik Surya Paloh.
Guru Besar HI Unpad Obsatar Sinaga menilai Saan mampu mengungkap pemikiran Surya Paloh secara komprehensif. Malahan dia menganggap buku tersebut memberi sumbangsih besar bagi mereka yang ingin menggali proses demokrasi Indonesia.
Menutup pengantar, Burhanuddin Muhtadi berharap buku Restorasi Indonesia bukan yang terakhir diterbitkan suami dari Ilah Holilah. Burhan menilai Saan sebagai politisi mampu membagi ritme kerja dengan baik untuk memberi sumbangsih akademik.
“Aktivitasnya yang bejibun sebagai politisi tak membuat diri Kang Saan larut dalam rutinitas keparlemenan dan kepartaian,” katanya. (Erwin)