Jakarta, Obsessionnews.com – Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menilai bahwa elektabilitas tinggi bukanlah jaminan sukses bagi seorang calon kepala daerah. Pernyataan itu disampaikan oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto pada rapat kerja daerah (Rakerda) DPD PDIP Sulawesi Utara di Manado, Selasa (9/8/2016).
Menurutnya, penilaian itu juga berlaku bagi kandidat petahana gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang selalu diunggulkan prosentase elektabilitasnya di sejumlah survei.
Hasto menjelaskan, menjadi calon kepala daerah bukan sekedar elektabilitas semata. Menurutnya, elektabilitas akan menciptakan kesombongan individual jika tidak disertai pemahaman watak kepemimpinan yang merakyat, rendah hati, dan menyatukan. Atas dasar itulah kekuasaan ditujukan untuk kepentingan kolektif rakyat, bukan kepentingan kapital yang sering kali campur tangan dalam setiap pilkada.
“Elektabilitas tinggi tanpa disertai kerendahan hati maka tidak akan berarti,” kata Hasto dalam rilisnya.
Sebelumnya, PDIP bergabung dengan enam partai politik lainnya dalam Koalisi Kekeluargaan yang dideklarasikan pada Senin (8/8/2016). Keenam parpol tersebut adalah Gerindra, Demokrat, PPP, PKB, PKS, dan PAN.
Koalisi ini dinilai Voxpol Center dapat mengalahkan Ahok dalam Pilkada DKI Jakarta dengan PDIP dan Gerindra sebagai penentunya.
“Partai dan elite penentu pada kontestasi pilkada DKI ialah PDIP dan Gerindra. Kalau dua partai ini, benar benar mewujudkan keinginan membentuk koalisi besar, bisa jadi petahana tumbang,” kata Direktur Eksekutif Voxpol Center Pangi Syarwi Chaniago di Jakarta, Rabu (10/8/2016). (Fath/@imam_fath)
