Selasa, 17 September 24

Duet Anies-Kaesang Banyak Mudaratnya

Duet Anies-Kaesang Banyak Mudaratnya
* Anies Baswedan menerima rekomendasi DPW PKB DKI untuk maju pada Pilgub Jakarta. (Antara)

Obsessionnews.com – Wacana menduetkan Anies Baswedan dengan Ketum PSI Kaesang Pangarep pada Pilgub Jakarta dianggap banyak mudarat dibanding manfaatnya. Kompromistis dan tidak menyehatkan iklim demokrasi.

Pengamat politik Ujang Komarudin menyebutkan, duet Anies-Kaesang, kalau terwujud lebih bertujuan pragmatis, artinya terjadi kompromi antara pihak pendukung pemerintah dengan yang kontra. Sekalipun secara politis memungkinkan, namun Ujang melihat kecil kemungkinannya.

 

Baca juga: Pilgub Jakarta: Anies Bukan Pilihan Demokrat

 

“Walaupun secara politik mungkin, kemungkinannya kecil pasangan Anies-Kaesang itu. Kalaupun terjadi maka politik itu sangat pragmatis, berdasarkan kepentingan saja,” kata Ujang kepada Obsessionnews.com di Jakarta, Jumat (14/6).

Dia mengingatkan Anies merupakan figur yang dicitrakan berseberangan dengan pemerintah. Sementara Kaesang merupakan representasi pemerintah yang mendukung Presiden Jokowi, maupun pasangan presiden-wapres terpilih Prabowo-Gibran.

Sebaiknya masing-masing pihak bertarung secara elegan dalam ruang demokrasi yang sehat untuk mendulang suara. Bukan sebaliknya.

 

Baca juga: Selepas Diusung PKB, Anies Berharap Dukungan Parpol Lain

 

Ujang menilai kecil kemungkinan keduanya dikawinkan mengingat Jokowi tidak dekat dengan Anies. Begitu pula dengan Prabowo-Gibran. Artinya, bukan mustahil wacana yang muncul sebatas gimmick.

“Kita tahu Pak Jokowi tidak suka pada Anies, seperti itu. Pemerintah yang baru juga Prabowo-Gibran sepertinya tak mau Anies jadi Gubernur DKJ (Daerah Khusus Jakarta),” kata Ujang.

 

Baca juga: PKB DKI Ingin Kawinkan Anies-Kaesang

 

Dia juga mengingatkan, konstelasi politik di Jakarta sekarang ini tidak mudah, karena semua partai tidak ada yang meraih 20 persen suara untuk mengusung calon sendiri. Kalaupun PKB-PSI berkoalisi, suara kedua partai juga belum cukup.

“PKB-PSI hanya 8 persen, butuh partai lain juga,” seloroh Ujang.

Selain PKB, DPD PDIP DKI juga sudah menyetor sejumlah nama kepada DPP untuk diusung maju Pilgub Jakarta. Anies masuk rekomendasi bersama sembilan nama lain antara lain mantan Gubernur DKIBasuki Tjahaja Purnama (Ahok), mantan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi dan Ketua DPD Partai Hanura DKI Jakarta Djafar Badjeber.

Serupa PKB, PDIP juga perlu bekerja sama dengan partai lain untuk mengusung pasangan cagub-cawagub. Ujang menilai, situasi ini menandakan Pilgub Jakarta masih dinamis dan serba mungkin.

Sekalipun begitu, Ujang meyakini wacana duet Anies-Kaesang kecil kemungkinan untuk terwujud. Dirinya malah mengusulkan lebih baik Anies dan PKB untuk mencari kandidat cawagub yang kompeten, mengerti persoalan dan mampu memenuhi kebutuhan warga.

“Kalau menurut saya jangan Kaesang cari tokoh politik yang lebih berpengalaman, punya track record bagus, punya prestasi, karena wagub itu penting apalagi Daerah Khusus Jakarta,” tuturnya.

Sejak menerima dukungan dari PKB, Anies tidak mau menimpali serius wacana berduet dengan Kaesang, walaupun putra bungsu Presiden Jokowi, melontarkan kode siap berduet. Anies lebih menganggap penting agar ada partai lain yang mengusungnya menyusul PKB. (Erwin)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.