Kamis, 25 April 24

BNPB Kirim Helikopter Distribusikan Bantuan ke Lokasi Bansor

BNPB Kirim Helikopter Distribusikan Bantuan ke Lokasi Bansor

Padang, Obsessionnews – Dua dari 10 daerah di Sumbar yang dilanda banjir dan longsor pada Senin (8/2) masih terisolasi. Warga di wilayah itu kesulitan memenuhi kebutuhan harian, karena tidak bisa dilalui kendaraan, akibat jalan penghubung terputus akibat banjir.

Untuk memudahkan pendistribusian logistik ke wilayah terisolasi, Pemerintah Provinsi Sumbar meminta bantuan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk mengirim satu unit helikopter.

Penjabat (Pj) Gubernur Sumbar, Reydonnyzar Moenek mengatakan, sudah berkoordinasi dengan BNPB meminta bantuan satu unit helikopoter untuk memudahkan dalam menyalurkan bantuan logistik ke wilayah terisolir.

“Kami sudah menghubungi langsung Sekretaris Utama BNPB, mengusulkan permintaan bantuan helikopter untuk mengirim bantuan ke daerah terisolir. Insyallah besok helikopter sudah sampai di Sumatera Barat,” terang Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Barat Reydonnyzar Moenek, usai menggelar rapat penangganan bencana di kediaman dinasnya di Padang, Rabu (10/2).

Reydonnyzar Moenek mengatakan, dari laporan Bupati/Walikota yang daerahnya dilanda banjir dan longsor, masih terdapat masyarakat korban bencana yang belum menerima bantuan karena wilayahnya sulit dijangkau. Wilayah dimaksud yaitu di Kabupaten Solok Selatan dan Limapuluh Kota.

Penanganan warga di wilayah terisolir dengan memastikan ketersediaan pasokan bahan makanan, obat-obatan dan selimut. Melihat kondisi yang terjadi, kebutuhan itu sangat dibutuhkan warga.

logistik bansor-

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Bidang Kedaruratan Bencana dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Barat, Pagar Negara mengakui, banjir yang melanda Solok Selatan mengakibatkan enam jembatan putus, diantaranya satu jembatan permanen dan lima jembatan gantung.

Akibat jembatan putus, hingga saat ini terdapat ribuan warga yang terisolir di Kecamatan Sungai Pagu dan Kecamatan Sangir. Menyalurkan bantuan ke lokasi sulit dilakukan.

Petugas mendistribusikan bantuan dilakukan dengan perahu karet. Jumlah yang tersedia juga minim sehingga mendistribusikan logistik mengalami keterbatasan.

“Untuk evakuasi saja sulit. Distribusi logistik sudah jalan menggunakan perahu karet. Namun ada keterbatasan, karena perahunya hanya satu. Solusinya melalui jalur udara,” kata Pagar Negara.

Secara bersamaan, 10 daerah di Sumbar dilanda banjir pada Senin (8/2). Meski air sudah susut, dampaknya masih dirasakan masyarakat. Selain keterbatasan air bersih, juga ketersediaan bahan pangan yang tidak mencukupi berikut ketersediaan obat-obatan.

Dampak terparah dari 10 daerah dimaksud terjadi di Kabupaten Solok Selatan. Enam warga tertimbun longsor, 5 telah ditemukan, sedangkan 1 masih dalam pencarian yakni Refan (2 tahun).

Selain korban meninggal, kerugian materil akibat banjir diperkirakan mencapai Rp 100 Miliar lebih. Perhitungan itu berdasarkan kerugian yang terjadi dari enam jembatan putus, 35 meter jalan terban dan 500 Hektare sawah puso. (Musthafa Ritonga)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.