Selasa, 17 September 24

BNN Gerebek Laboratorium Narkoba di Gianyar, Dikendalikan Warga Asing

BNN Gerebek Laboratorium Narkoba di Gianyar, Dikendalikan Warga Asing
* Kepala Biro Humas dan Protokol BNN RI Brigadir Jenderal Polisi Sulistyo Pudjo Hartono memberikan keterangan terkait penemuan laboratorium narkoba rahasia kepada wartawan di Denpasar, Bali, Senin (22/7/2024). (Antara)

Obsessionnews.com – Badan Narkotika Nasional (BNN) menggerebek laboratorium narkoba di Gianyar, Bali. Laboratorium tersebut dikendalikan warga negara asing dengan warga negara Indonesia sebagai operator.

Laboratorium tersebut memproduksi narkotika golongan 1 yang produknya dijual daring. Temuan laboratorium merupakan hasil operasi yang dilakukan BNN di sebuah vila di Jl Keliki, Payangan, Gianyar, beberapa waktu lalu.

Baca juga: BNN Selamatkan 84.614 Jiwa dari Potensi Penyalahgunaan Narkotika

“Clandestine laboratory itu isinya narkotika Golongan 1 dimethyltryptamine (DMT), fentanyl dan macam-macam,” kata Karo Humas dan Protokol BNN Brigjen Sulistyo Pudjo Hartono dalam konferensi pers di Denpasar, Bali, Senin (22/7).

BNN telah menangkap WN Filipina berinisial DAS. Sementara WN asal Yordania berinisial AMI dinyatakan buron. “Selain di dalam laboratorium, narkoba berbagai jenis pun ditemukan di tempat yang berbeda,” ungkap Pudjo.

Penjelasan rinci mengenai penemuan tersebut, lanjut Pudjo,bakal disampaikan Kepala BNN RI Marthinus Hukom dalam konferensi pers di tempat kejadian perkara pada Selasa (23/7) besok.

Baca juga: Urusan Kratom, Bukan Sebatas Kepentingan Ekonomi-Politik

Dikatakan temuan narkoba jenis DMT baru pertama kali di Indonesia. DMT merupakan senyawa triptamine yang tersubstitusi, biasa ditemui pada banyak tumbuhan dan hewan termasuk manusia. Zat tersebut merupakan turunan dan analog struktural dari triptamine.

Zat ini digunakan sebagai obat psikedelik rekreasi dan dimanfaatkan oleh berbagai budaya untuk tujuan ritual sebagai entheogen. Efeknya dapat membuat pengguna berhalusinasi tinggi.

Laboratorium narkoba rahasia yang dikendalikan oleh WNA tersebut merupakan hasil pengungkapan BNN melalui patroli Siber.

“Kami mendapat informasi di internet dan ternyata sumbernya ada di Bali,” katanya. (Antara/Erwin)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.