Minggu, 22 September 24

Beri Bantuan ke Muslim Rohingya, Jokowi Tanpa Diplomasi Megafon

Beri Bantuan ke Muslim Rohingya, Jokowi Tanpa Diplomasi Megafon
* Presiden Jokowi secara resmi melepas keberangkatan bantuan kemanusiaan ke Rakhine State, Myanmar di Terminal 3, Dermaga 302, Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (29/12/2016).

Jakarta, Obsessionnews.com – Presiden Jokowi menekankan langkah diplomasi yang diambil pemerintah Indonesia dalam menyikapi krisis kemanusiaan yang terjadi di Rakhine State, Myanmar.

Kepala Negara mengatakan bahwa kepedulian yang ditunjukkan Indonesia dilakukan dengan tanpa menggunakan diplomasi megafon, sebaliknya pemerintah Indonesia secara aktif melakukan diplomasi melalui Menteri Luar Negeri dengan pemerintah Myanmar.

“Diplomasi Indonesia telah melakukan tugasnya. Kepedulian kita sudah kita tunjukkan tanpa kegaduhan dan kepedulian kita telah kita lakukan tanpa menggunakan ‘megaphone diplomacy’,” tegas Jokowi saat mengirimkan bantuan kemanusiaan untuk muslim Rohingya di Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (29/12/2016).

Untuk diketahui, sebelumnya Presiden Jokowi telah mengutus Menlu Retno Marsudi, untuk bertemu dengan State Counsellor Myanmar Daw Aung San Suu Kyi. Dalam pertemuan antara keduanya, pemerintah Indonesia menyampaikan empat pesan kepada pemerintah Myanmar terkait krisis kemanusiaan yang terjadi di negeri Tanah Emas tersebut.

“Tanggal 6 Desember 2016, saya telah mengutus Menteri Luar Negeri Indonesia, Ibu Retno Marsudi, untuk bertemu dengan State Counsellor Myanmar, Daw Aung San Suu Kyi, untuk menyampaikan empat pesan mengenai pentingnya untuk segera dibuka akses kemanusiaan ke Rakhine State, segera diciptakan stabilitas dan perdamaian di Rakhine State, dan menegaskan perlunya perlindungan dan penghormatan terhadap hak asasi manusia, utamanya bagi komunitas Muslim,” ujar Presiden.

Selain itu, Presiden Jokowi juga bertemu secara langsung dengan ketua Advisory Committee untuk Rakhine State, Kofi Annan, di sela kunjungan kerjanya ke Bali pada 9 Desember 2016 silam. Dalam pertemuan tersebut, Presiden menyampaikan pesan yang sama terkait dengan krisis yang terjadi di Myanmar.

“Menteri Luar Negeri Indonesia juga menegaskan kembali pesan tersebut pada pertemuan retreat para Menlu ASEAN di Yangon, 19 Desember 2016,” tukas Jokowi. (Has)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.