Sabtu, 27 April 24

Ahok Bakal Tidak Terbendung

Ahok Bakal  Tidak Terbendung
* Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. (Foto: Edwin Budiarso/Obsessionnews.com)

Jakarta, Obsessionnews – Langkah Basuki Tjahaja Purnama, yang populer dipanggil Ahok, diprediksi bakal tidak terbendung oleh lawan-lawannya di Pilkada DKI Jakarta 2017. Pasalnya, Gubernur DKI ini mendapat dukungan dari segala kalangan. (Baca: Tinggal Empat Partai Papan Atas yang Akan Dilibas Ahok)

Hasil survei Cyrus Network Research and Consulting menunjukkan mayoritas responden menganggap Ahok layak maju di Pilkada DKI 2017. 62,8 persen menyatakan layak, 31,7 persen mengatakan tidak layak dan 5,5 persen tidak tahu. (Baca: Ahok Janji Angkat Guru Bantu Jadi PNS)

“Persentase dukungan terhadap Ahok meningkat bila dibandingkan pada survei yang dilakukan pada  April 2015 yang hanya hanya 52,7 persen,” kata Managing Director Cyrus Network Research and ConsultingEko Dafid Afianto, dalam diskusi Rilis Survei Opini Publik DKI Jakarta di Jakarta, Rabu (11/10/2015). (Baca: PKS Usung Nur Mahmudi Lawan Ahok?)

Hasil survei itu juga menyebutkan Ahok masih menjadi favorit untuk memenangkan Pilkada DKI 2017.  Ahok mendapat dukungan 40,7 persen, diikuti Wali Kota Ridwan Kamil sebesar 15,9 persen, mantan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini 9,1 persen, dan mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Adhyaksa Dault 6,7 persen. (Baca: Mampukah Sandiaga Uno Kalahkan Ahok?)

Peneliti Senior Pusat Penelitian Politik LIPISyamsudin Haris, yakin Ahok masih dipilih warga Jakarta karena kepemimpinannya yang tegas.

“Walau Ahok kontroversial, jelas dia adalah pemimpin yang didambakan banyak  pihak karena ketegasannya,” katanya dalam diskusi itu.

Banyak  pihak menilai Adhyaksa bakal mengalahkan Ahok dalam pilkada DKI 2017. Namun, Syamsuddin berbeda pandangan. Ia mengatakan, pendeklarasian Adhyaksa mengejutkan publik. Tapi masih sulit kalau bersaing dengan Ahok. (Baca: Anton Medan Malu Umat Islam Memusuhi Ahok)

“Pendukung Adhyaksa tergolong kecil dan hanya di beberapa kalangan. Hal itu tidak akan mampu membendung pendukung Ahok yang berasal dari segala kalangan,” tandasnya.

Survei dilakukan Cyrus Network dari 27 Oktober – 1 November 2015 melibatkan 1.000 responden yang tersebar di seluruh wilayah DKI. Penarikan responden dilakukan dengan teknik multistage random sampling dengan margin of error sekitar 3 persen.

Ahok semula kader Golkar dan terpilih menjadi anggota DPR pada Pemilu 2009. Kemudian mantan Bupati Belitung Timur, Bangka Belitung, itu hengkang ke Partai Gerindra dan mengikuti Pilkada DKI 2012 sebagai cawagub yang berpasangan dengan Joko Widodo (Jokowi). Duet Jokowi dan Ahok memenangkan Pilkada setelah dua putaran. Saat itu mereka diusung oleh PDI-P dan Gerindra.  (Baca: Inilah Sosok Ahok di Mata Mereka)

Pada 2014 Jokowi terpilih menjadi Presiden. Ahok kemudian naik kelas menjadi gubernur dan dilantik di Istana Negara pada 19 November 2014.

Dan pada 2014 itu pula Ahok angkat kaki dari Gerindra, karena tidak sependapat dengan partai besutan Prabowo Subianto tersebut terkait sistem Pilkada. Ketika itu Gerindra mendukung Pilkada lewat DPRD, sementara Ahok lebih setuju Pilkada dengan cara langsung ditentukan masyarakat.

Setelah hengkang dari Gerindra, Ahok tidak bergabung dengan partai manapun. Ia memutuskan maju dalam Pilkada DKI 2017 melalui jalur independen.

Untuk mendapat tiket berlaga di Pilkada tersebut Ahok harus memenuhi syarat  mendapat dukungan sejuta KTP. Sejak  Juni 2015 para relawan yang tergabung dalam komunitas ‘Teman Ahok’ bergerilya mengumpulkan KTP. (Baca: Tuhan Lindungi Niat Baik ‘Teman Ahok’)

Kerja keras ‘Teman Ahok’ berbuah manis. Hingga Selasa (11/11/2015) KTP yang terkumpul mencapai  394.711KTP. Jumlah KTP untuk Ahok ini mengalahkan perolehan suara delapan partai pada Pemilu Legislatif 2014 di DKI.

Pada Jumat (6/11)  ‘Teman Ahok’ mendapat 377.915 KTP, melewati  perolehan suara sebanyak Golkar 376.221 suara.  Sebelumnya KTP untuk Ahok mengungguli perolehan suara tujuh partai lainnya, yakni Partai Demokrat  (360.929 suara), Hanura (357.006 suara), PKB (260.159 suara), Nasdem (206.117 suara), PAN (172.784 suara), PBB (60.759 suara), dan PKPI (42.217 suara).

Target berikutnya  ‘Teman Ahok’ akan  melibas PKS (424.400 suara), PPP (452.224 suara), Gerindra (592.568 suara), dan PDI-P (1.231.843 suara).

‘Teman Ahok’ optimis perolehan KTP bisa melebihi target sejuta pada Juni 2016 mendatang.

Juru bicara ‘Teman Ahok’ Amalia Ayuningtyas, optimis ‘Teman Ahok’ bisa melewati perolehan PKS di akhir November  ini . “Insya Allah kita bisa melewati PKS di akhir November ini. Bahkan tidak mungkin kita bisa melewati PPP sekaligus di bulan ini,” tuturnya di markas ‘Teman Ahok’ di Graha Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (6/11).

Apabila dapat melewati dua partai tersebut, ‘Teman Ahok’ bisa membuktikan kepada partai bahwa Ahok adalah kandidat yang  mendapatkan dukungan luas dari rakyat. “Bahkan jika kita sudah mendekati atau melewati Gerindra di akhir tahun, ini berarti tiket  independen sudah di tangan,” ujarnya.

Lia mengakui  semakin banyak KTP terkumpul semakin kencang pula serangan politik dihembuskan ke Ahok. “Namun kami yakin, dengan niat yang baik, baik pengumpulan KTP maupun pekerjaan Ahok akan berhasil. Dua-duanya bisa terlewati. Amin,” tuturnya. (mtvn/sc/arh)

Baca juga:

Terkait RS Sumber Waras, DPRD DKI Laporkan Ahok ke KPK

Ribuan Massa Akan Tangkap Ahok Besok Pagi?

Jutaan Pendukung Ahok Siap Lawan Eggi Sudjana

Anton Medan Tunggu Telepon Eggi Jika Berani Tangkap Ahok

Eggi Sudjana Ancam Tangkap Ahok, Ahok: Silakan!

 

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.