Sabtu, 20 April 24

Ahok Ancam Cabut Izin Perusahaan Taksi

Ahok Ancam Cabut Izin Perusahaan Taksi
* Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. (Foto: Edwin Budiarso/Obsessionnews.com)

Jakarta, Obsessionnews – Unjuk rasa ribuan orang yang tergabung dalam Paguyuban Pengemudi Angkutan Darat (PPAD) yang menolak adanya layanan transportasi berbasis aplikasi di Jakarta, Selasa (22/3/2016), diwarnai dengan aksi kekerasan. Terjadi tawuran antara sopir taksi dan pengemudi  Go-Jek. Selain itu sebuah taksi bernopol B 2277 QR rusak berat saat unjuk rasa.

Taksi Rusak Akibat Unjuk Rasa PPAD
Sebuah taksi rusak dalam unjuk rasa ribuan sopir taksi di Jakarta, Selasa (22/3/2016)

Aksi anarkis sopir taksi tersebut membuat Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok murka. Ahok mengancam akan mencabut izin perusahaan taksi yang tidak menindak oknum-oknum sopir yang melakukan perusakan.

Seluruh perusahaan taksi yang tidak menindak oknum2 demo yang melakukan pengrusakan, ijin usahanya akan saya cabut,” kicau Ahok di akun Twitternya @basuki_btp, Selasa (22/3).

Sementara itu Chief Executive Officer (CEO) Go-Jek Nadiem mengeluarkan pernyataan resmi. “Kekerasan bukan budaya dari Go-Jek,” katanya. “Karena itu, saya mengajak rekan-rekan driver Go-Jek untuk tetap tenang dan tidak terpancing dengan aksi kekerasan yang sedang memanas karena ini tidak sesuai dengan cita-cita Go-Jek.”

Sebelumnya, Go-Jek juga sudah mengimbau para penumpang dan driver mereka untuk menghindari kawasan yang menjadi daerah demo dan untuk tetap tenang dan tidak ikut tersulut untuk melakukan tindakan kekerasan.

“Mohon terus ingat bahwa ada keluarga yang menanti kita di rumah. Keselamatan adalah yang utama,” kata Nadiem.

Senada dengan Go-Jek, Grab juga mengeluarkan pernyataan serupa. “Hari ini kita beroperasi normal, tapi prioritas kami adalah keselamatan dan keamanan para mitra pengemudi dan penumpang,” kata Kiki Rizki, Country Head of Marketing, Grab Indonesia.

Pihak Grab juga meminta para pengemudi untuk menghindari kawasan yang menjadi tempat terjadinya demonstrasi dan konsentrasi massa. “Kita tidak memaksa mitra pengemudi untuk beroperasi hari ini kalau memang mereka merasa situasi tidak kondusif. Yang penting sekarang adalah keselamatan dan keamanan mereka,” kata Kiki.

Untuk para pengemudi GrabBike, pihak Grab telah mengimbau mereka untuk tidak menggunakan atribut Grab, dengan tujuan untuk menjaga keselamatan para pengemudi.

Sementara itu, Uber berusaha membantu masyarakat yang kesulitan untuk berpergian akibat macet yang ditimbulkan demo ini dengan mematikan fitur Surge. Fitur Surge adalah penyesuaian harga yang diberikan oleh Uber. Jadi, saat permintaan dari masyarakat meningkat, maka harga yang diberikan juga akan semakin tinggi. Pengumuman ini dikeluarkan oleh akun Twitter resmi Uber Jakarta.

“Jakarta, kami ingin membantumu beraktivitas dengan lancar. Hari ini, kami telah menonaktifkan Surge untuk membantumu sampai ke lokasi tujuan,” tulis Uber Jakarta. (mtvn/arh)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.