Selasa, 17 September 24

Abdul Malik Abdurrahman Berhaji di Usia Senja dengan Semangat Tak Tergoyahkan

Abdul Malik Abdurrahman Berhaji di Usia Senja dengan Semangat Tak Tergoyahkan
* Abdul Malik Abdurrahman Bance. (Foto: MCH)

Obsessionnews.com – Seorang jemaah haji asal Bima yang tergabung dalam embarkasi Lombok (LOP) kloter 12 Abdul Malik Abdurrahman Bance menarik perhatian dengan semangat dan kesehatannya yang prima meski telah berusia 70 tahun.

Dengan langkah yang sedikit membungkuk, Abdul masih mampu berjalan sejauh 200 meter dari paviliun menuju bus yang terparkir di depan terminal. Ketika ditanya rahasia kebugarannya, Abdul Malik tersenyum malu dan hanya bisa menceritakan aktivitasnya sebelum pensiun.

“Saya ini hanya tukang pengaspal jalan, dek,” ujar beliau dengan rendah hati.

Baca juga: Jemaah Haji Indonesia Diimbau Hormati Budaya Setempat dan Patuhi Ketentuan Selama di Tanah Suci

Perasaan bahagia tampak jelas dari raut wajah Abdul saat berbicara tentang keberangkatannya menunaikan ibadah haji tahun ini. Beberapa kali ia menahan air mata haru, bersyukur atas kesehatan dan kesempatan yang diberikan untuk melaksanakan rukun Islam kelima tersebut. Meskipun berangkat tanpa didampingi keluarga, Abdul Malik merasa senang karena ditemani beberapa teman masa kecil yang juga tergabung dalam kelompok terbang yang sama.

“Saya berangkat bersama beberapa teman. Itu yang di sana teman masa kecil saya. Dulu dia jago naik kuda,” katanya sambil menunjuk ke arah seorang temannya.

Impian Abdul Malik untuk naik haji sudah tertanam sejak kecil. Ia mengenang masa lalu saat ia terkagum-kagum dengan orang-orang yang bisa menunaikan ibadah haji, mengarungi perjalanan yang sangat jauh, apalagi dulu belum ada pesawat terbang.

“Impian naik haji sudah dari kecil, dek. Dulu saya hitung jaraknya. Saya kagum, haji itu kan jauh, ya, sampai 9000an kilometer,” terangnya.

Baca juga: Kemenag Luncurkan Aplikasi Kawal Haji untuk Permudah Jemaah Haji

Abdul mengucapkan terima kasih kepada anak-anaknya yang telah mewujudkan impian masa kecilnya untuk naik haji. “Saya diberangkatkan oleh anak dan menantu saya. Mereka ini baik sekali,” tambahnya penuh syukur.

Tak lupa, ia berjanji akan mendoakan anak-anaknya, istrinya yang telah meninggal dunia, dan juga petugas yang telah membantunya selama persiapan keberangkatan. “Saya juga akan mendoakan adek. Namanya siapa?” tanyanya sambil melihat name tag petugas tersebut.

“Oh. Saya tidak akan lupa. Namanya pasti saya ingat. Soalnya sama seperti anak adek saya,” ujarnya sambil tersenyum.

Abdul juga mengucapkan terima kasih kepada segenap petugas haji yang telah melayaninya dengan baik selama ini. Semangat dan ketulusan Abdul Malik menjadi inspirasi bagi banyak orang, menunjukkan bahwa usia tidak menjadi halangan untuk meraih mimpi dan menunaikan ibadah dengan sepenuh hati. (M Lubis)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.