Jumat, 17 Mei 24

Workshop Dakwah Parmusi Lahirkan Mujahid Fi Sabilillah

Workshop Dakwah Parmusi Lahirkan Mujahid Fi Sabilillah
* Para dai Parmusi usai melaksanakan Workshop Dakwah dan Pelatihan Dai pada 27-31 Mei 2016 di Cisarua, Bogor.

Jakarta, Obsessionnews – Workshop Dakwah Nasional I dan Pelatihan Dai yang diselenggarakan Persaudaraan Muslim Indonesia (Parmusi) selama 27-31 Mei 2016 telah berakhir.

Program unggulan Parmusi tersebut diikuti 160 peserta dari 18 provinsi, termasuk diantaranya 60 dai yang akan ditempatkan di wilayah perbatasan dan pulau-pulau terluar.

Hari ini, Rabu (1/6/2016), Ketua Umum PP Parmusi, Usamah Hisyam, melepas para dai di Parmusi Center, Jl Sagu, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Dalam pengarahannya, Usamah meminta para dai benar-benar dapat menjadi mujahid dakwah fi sabilillah(Baca: Benahi Akhlak Umat, Ketum Parmusi Lepas Dai ke Wilayah Perbatasan)

“Kalian merupakan kafilah dakwah Parmusi gelombang pertama yang ditugaskan sepanjang bulan ramadhan ini di sejumlah wilayah perbatasan dan pulau-pulau terluar untuk membentengi akidah umat,” ujar Usamah di hadapan para dai Parmusi.

Para dai yang masuk dalam gelombang pertama tersebut akan dikirim Parmusi ke sjumlah wilayah perbatasan. Diantaranya adalah Aceh Singkil dan Tapanuli Utara, Attambua dan Timor Leste, Temajuk Kalbar dan Serawak, serta pulau-pulau terluar di kawasan Kepulauan Riau. (Baca: Resmikan Workshop Dakwah Parmusi, Usamah Hisyam Instruksikan 7 Program)

Usamah menjelaskan, ke depan Parmusi akan mencetak 5 dai di setiap kecamatan. Para dai akan diikutsertakan dalam workshop dakwah dan pelatihan dai di tingkat kabupaten/kota dan provinsi.

“Program ini akan terus dilakukan hingga akhir 2017 dan dipimpin langsung oleh Ketua Lembaga Dakwah Parmusi, Ustadz Syuhada Bahri, dan wakilnya ustadz Farid Okbah, serta Ketua Dewan Pakar Parmusi, Prof DR Laode Kamaluddin,” jelas Usamah. (Baca: Jelang Ramadhan, Parmusi Lepas Dai ke Wilayah Perbatasan)

Ke depan, imbuhnya, Parmusi harus berkontribusi konkret dalam menanggulangi kerusakan moral dan budaya bangsa yang sudah parah dengan maraknya perbuatan amoral di tengah masyarakat.

“Workshop dakwah ini sekaligus untuk mewujudkan paradigma baru Parmusi sebagai connecting moeslem berbasis dakwah, sosial, ekonomi, dan pendidikan,” katanya. (Fath @imam_fath)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.