Rabu, 24 April 24

Syarief Hasan: Mengembalikan Marwah Parlemen

Syarief Hasan: Mengembalikan Marwah Parlemen
* Wakil Ketua Umum Partai Demokrat dan Anggota Komisi I DPR RI, Syarief Hasan. (Foto: Edwin Budiarso/ON)

Obsessionnews.com – Jika negara ibarat samudera, maka parlemen adalah angin dan eksekutif menjadi perahu layarnya. Sebagai angin, parlemen menjadi indikator penting bagi lajunya perahu layar. Namun, apa jadinya jika angin enggan berembus?

Hari ini, Syariefuddin Hasan atau yang akrab disapa Syarief Hasan, tak menemukan embusan angin itu. Bahkan kalau jujur, menurutnya, perahu layar itu saat ini terlihat sangat tenang karena tak adanya angin. Alhasil, samudera pun sepi dari ombak, sehingga ia melihat tidak ada akselerasi percepatan menuju tepian.

“Hakikatnya, fungsi parlemen itu kan untuk check and balance. Kalau check and balance itu tidak maksimal, apa artinya? Jika jumlah dan volumenya proporsional, maka angin akan sangat membantu sebuah perahu untuk berlayar. Nah, hingga hari ini perahu itu sangat tenang karena anginnya enggak ada,” tuturnya kepada Men’s Obsession di kediamannya.

Tenangnya angin bukan berarti eksekutif ‘sukses’ meredam legislatif. Bahkan sejatinya, imbuh Syarief, tak boleh ada istilah ‘meredam’. Seharusnya yang muncul adalah prinsip bahwa check and balance haruslah berjalan dengan baik agar angin menimbulkan ombak yang secara positif mampu mendorong perahu ini lebih cepat sampai dengan selamat. Dan di sisi lain, eksekutif jangan pula berpikir bahwa angin yang akan datang itu adalah angin ribut yang dapat membuat perahu layar tenggelam.

Komposisi kursi di parlemen saat ini membuat check and balance sulit terjadi. Jumlah kursi antara partai oposisi dan partai koalisi pemerintah terlalu jomplang, tak seimbang.

“Selama dua tahun ini saya malah melihat tidak ada angin. Kami pun dari Partai Demokrat dengan hanya 61 kursi di parlemen pusat menjadi tidak signifikan. Kami hanya merasakan adanya irama air, bukannya ombak. Hari ini, check and balance tidak maksimal,” tegas suami dari Inggrid Kansil itu.

 

sh-1
Berkumpul dengan warga untuk menyerap aspirasi.
Memantau pergerakan harga di pasar rakyat.
Memantau pergerakan harga di pasar rakyat.

Syarief kemudian membandingkan kondisi parlemen saat ini dengan parlemen di era pemerintahan Susilo Bambang Yodhoyono (SBY). Menurutnya, check and balance di sepanjang tahun 2004-2014 itu sangat kentara. Dinamikanya begitu terasa.

Namun dengan dinamika yang begitu tinggi, menurutnya, perahu pun berlayar baik sehingga sampai di tujuan dengan baik dan selamat. Sebaliknya, jika tidak ada feedback maka tidak akan ada improvement.

“Kita memberikan masukan kepada pemerintah bukan berarti kita tidak mendukung pemerintah. Sebaliknya, masukan itu adalah feedback yang juga merupakan solusi. Jadi bagi pemerintah, jika check and balance dapat dimaksimalkan maka akan sangat membantu,” ujar Syarief.

Syarief berangan-angan akan ada perubahan di tubuh parlemen saat ini untuk mengembalikan marwahnya. Syaratnya, pertama, setiap anggota legislatif harus menyadari dan sepakat bahwa kepentingan rakyat merupakan prioritas yang aspirasinya mesti benar-benar diperjuangkan. Kedua, setiap anggota legislatif harus betul-betul sangat memperhatikan dan paham bahwa ketika mereka dibutuhkan untuk kepentingan nasional, maka kepentingan partai harus ditanggalkan. Itulah prinsip yang sejatinya harus dianut, sehingga betul-betul apapun yang diperjuangkan adalah untuk kepentingan rakyat.

Di kalangan anggota parlemen, Syarief bukanlah sosok asing. Wakil Ketua Umum Partai Demokrat itu sejatinya pernah juga duduk di kursi parlemen pada periode 2004-2009 dan 2009-2014. Namun, di periode keduanya itu kursi parlemen tak lama ia tempati. Pasalnya, saat itu Presiden SBY memberikan mandat kepada Syarief untuk menjabat Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah.

Kini, untuk periode 2014-2019, Syarief kembali di parlemen sebagai anggota Komisi 1 yang membidangi pertahanan, intelejen, luar negeri, serta komunikasi dan informatika. Sepanjang dua tahun terakhir, ia menjadi salah satu tokoh parlemen yang tampak begitu gigih bekerja keras di komisinya.

Syarief dikenal sebagai sosok yang sangat concern memperjuangkan peningkatan anggaran Kementerian Pertahanan dan Keamanan. Tujuannya tak lain agar program Minimum Essential Force (MEF) dapat dilanjutkan. MEF merupakan program pemenuhan alutsista untuk standar yang dipersyaratkan.

Syarief juga tampak sangat aktif mendorong perampungan rancangan UU Informasi Transaksi Elektronik (ITE) dan rancangan Undang-undang Anti Terorisme. Dan yang tak kalah pentingnya, saat ini Syarief tengah mendorong Undang-undang Penyiaran dan agar Komisi Penyiaran Indpenden (KPI) netral dan independen, mampu mengawal Pilkada serentak 2017 serta Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden dapat berlangsung dengan demokratis, jujur, transparan, dan netral.

Di luar itu semua, Syarief dikenal juga sebagai sosok yang selalu tampil fresh. Rupanya, lelaki kelahiran Palopo, 17 Juni 1949 itu memang sangat menjaga kebugaran fisik dan mentalnya. Caranya, Syarief mengaku selalu melakukan olah raga setiap hari, istirahat cukup, dan memiliki pola makan yang proporsional.

“Seperti ajaran Rasulullah Saw., saya mencoba untuk mengkonsumsi makanan secara proporsional dengan makan tak berlebihan dan berhenti sebelum kenyang,” pungkasnya. (Naskah: Imam Fathurrohman/MO)

Artikel ini dalam versi cetak telah diterbitkan di Majalah Men’s Obsession edisi Oktober 2016 dalam rangka memperingati Hari Parlemen Indonesia tanggal 16 Oktober.

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.