Jumat, 26 April 24

Susi Pudjiastuti Tingkatkan Kesejahteraan Nelayan

Susi Pudjiastuti Tingkatkan Kesejahteraan Nelayan
* Menteri Kelautan dan Perikanan Rusi Pudjiastuti.

Kebijakannya menenggelamkan puluhan ribu kapal asing pencuri ikan tak hanya membuat efek jera bagi para pencuri, tapi juga meningkatkan sektor perikanan nasional  tumbuh dari 6% ke 8.96%.

Bicara tentang Menteri Kelautan dan Perikanan Rusi Pudjiastuti adalah bicara tentang perempuan tangguh, berani, bersahaja dan apa adanya. Gestur, gaya bicara, dan sikapnya menunjukkan Susi tak pernah menyembunyikan kesejatiannya. Tapi justru sikap itulah yang membuat ia begitu berpengaruh, berwibawa dan berkinerja luar biasa. Inilah yang menjadi inspiratif bagi kaum perempuan.

Banyak pujian mengalir untuk dirinya, tapi bukan Susi kalau dia merasa ‘besar kepala’. Buatnya, pujian itu tak masuk hitungan hidupnya. Karena baginya bekerja dengan baik dan profesional adalah sesuatu yang biasa saja.

Pujian mantan atasan Susi memang bukan sekadar basa-basi atau pepesan kosong semata.  Terbukti, pada saat ekonomi melemah, Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP, justru menyumbang deflasi dengan harga ikan yang turun, sementara harga komoditi lainnya yang naik dan menyumbang inflasi.

“Indonesia ini adalah bangsa yang besar. Negara dengan luas laut kedua terbesar di dunia serta sumber daya laut kita terbesar kedua di dunia. KKP ini adalah prioritasnya tujuan Pemerintah. Karena Presiden ingin menjadikan laut masa depan bangsa, ingin menjadikan Indonesia poros maritim dunia. Poros itu menjadi titik pusat yang nantinya berinteraksi dengan semua group social global line. Saat ekonomi cooling down, dua tahun terakhir ini kantor ini malah dinaikkan angarannya jadi 4 triliunan kurang lebih,” ujar Susi di kantornya.

Susi juga mengaku lega, akhirnya seluruh dunia sudah mulai sadar soal larangan pencurian ikan. Bahkan lembaga pangan dunia, FAO, mendukung langkahnya, memasukkan illegal fishing ke dalam rapat-rapat perjanjian.

“Kita sekarang sudah punya kemampuan mengolah perikanan, dana ada, penduduk ada, tingggal memakainya yang benar. Jalankan amanah. Saya ingin, selain kita saling memaafkan, juga mereflesksikan kepada diri kita. Jangan sampai anggaran KKP tidak tepat sasaran,” demikian pesan Susi saat berlebaran dengan karyawannya.

Tantangan Susi tentu saja bukan menghilangkan illegal fishing, tapi yang utama meningkatkan kesejahteraan nelayan.  Badan Informasi Geospasial (BIG) menyebutkan, total panjang garis pantai Indonesia adalah 99.093 kilometer. Di sisi lain, taraf hidup atau tingkat kesejahteraan para nelayan dan pembudidaya ikan masih menjadi sorotan. Nelayan kecil yang merupakan golongan terbesar dari para nelayan di Indonesia, masih lekat dengan kemiskinan.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) hingga Maret 2015 mencatat jumlah warga miskin Indonesia mencapai28,59 juta orang atau 11,22 persen dari jumlah penduduk Indonesia, dari jumlah tersebut sebesar 32,4 persennya merupakan nelayan.

Berdasarkan data Survei Sosial dan Ekonomi Nasional 2013 (Badan Pusat Statistik) yang diolah, diketahui bahwa hanya 2,2 persen rumah tangga di Indonesia yang memiliki kepala rumah tangga berprofesi sebagai nelayan. Jumlahnya sekitar 1,4 juta kepala rumah tangga nelayan.

Rata-rata jumlah anggota rumah tangga di Indonesia sekitar empat orang. Maknanya, ada sekitar 5,6 juta penduduk Indonesia yang kehidupannya bergantung kepada kepala rumah tangga yang berprofesi sebagai nelayan.

Sementara secara keseluruhan jumlah nelayan di Indonesia diperkirakan sebanyak 2,17 juta (hanya 0,87 persen tenaga kerja). Ada sekitar 700.000 lebih nelayan yang berstatus bukan sebagai kepala rumah tangga. Sebagian besar nelayan tinggal tersebar di 3.216 desa yang terkategori sebagai desa nelayan (mayoritas penduduknya berprofesi sebagai nelayan).

Secara geografis, nelayan ada di seluruh wilayah Indonesia. Hal ini tidak mengherankan mengingat dua per tiga wilayah Indonesia adalah lautan serta memiliki potensi perikanan sangat besar.

Provinsi dengan jumlah nelayan paling banyak di Indonesia ialah Provinsi Jawa Timur (mencapai lebih dari 334.000 nelayan), diikuti Jawa Tengah (lebih dari 203.000 nelayan) dan Jawa Barat (sekitar 183.000 nelayan).

Berbagai gebrakannya tersebut membuat Susi terpilih sebagai salah seorang dari 71 Tokoh Berpengaruh 2016 versi Majalah Men’s Obsession edisi Agustus 2016. (Reza Indrayana)

 

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.