Kamis, 25 April 24

Santri dan Kiai Miliki Andil Besar Rebut Kemerdekaan RI

Santri dan Kiai Miliki Andil Besar Rebut Kemerdekaan RI
* Rois Syuriah PBNU, KH M Musthofa Aqil Siraj.

Majalengka, Obsessionnews.com – Rois Syuriah PBNU, KH M Musthofa Aqil Siraj mengatakan bahwa santri memiliki andil yang sangat besar dengan berjuang melawan kolonialisme dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan.

Hal itu dikatakannya saat mengisi pengajian akbar yang digagas Kementerian Agama Kabupaten Majalengka, Rabu (19/10/2016).

Menurut pengasuh Pontren Khas Kempek ini, perjuangan melawan penjajah oleh Pangeran Dipenogoro, RA Kartini, KH Zaenal Musthofa, KH Abdul Halim, dan Ki Bagus Rangin merupakan salah satu bagian kecil dari perjuangan dan kiprah santri.

KH Aqil pun menegaskan bahwa founding father negara ini didominasi oleh santri dan kiai.

“Satu hal yang perlu dicatat, tidak akan ada 10 November tanpa 22 Oktober,” katanya.

Pernyataannya itu mengartikan bahwa semangat juang para pahlawan pada tanggal 10 November muncul setelah dikeluarkannya resolusi jihad pada tanggal 22 Oktober 1945 oleh pendiri NU, Kiai Hasyim Asyari.

Resolusi Jihad lahir melalui musyawarah ratusan kiai dari berbagai daerah untuk merespons agresi Belanda kedua. Resolusi itu memuat tiga hal, pertama seruan bahwa setiap Muslim wajib memerangi penjajah.

Kedua, Para pejuang yang gugur dalam peperangan melawan penjajah dianggap mati syahid. Ketiga, mereka yang membela penjajah patut dihukum mati.

KH Aqil menambahkan, Hari Santri Nasional yang selalu diperingati pada 22 Oktober merupakan jawaban Jokowi atas janjinya saat kampanye 2014. Namun, ketika itu, Jokowi mengusulkan tanggal 1 Muharam sebagai Hari Santri Nasional.

Keinginan Jokowi tersebut disambut gembira oleh kaum santri, meskipun ada pro kontra. Namun, terkait tanggal yang tepat untuk ditetapkan hari santri, Ketua PBNU memberikan masukan. Ia meminta, agar hari santri ditetapkan pada tanggal 22 oktober saat lahirnya resolusi jihad yang digelorakan oleh kaum santri dan kiai.

KH Aqil menjelaskan, lahirnya hari santri bukan berarti santri tidak ikhlas dalam berjuang. Namun, ini dibuat agar semua kalangan tahu bahwa santri itu ada dan memiliki peran yang luar biasa. Santri memiliki jiwa patriotisme yang tinggi, namun santri masih termarjinalkan sampai saat ini. Ironis, setelah bangsa menang santri dilupakan.

Menurutnya pemerintah masih kurang perhatian terhadap santri, kiai, dan pesantren. Padahal, mereka berperan luar biasa. Namun adanya hari santri ini setidaknya perhatian pemerintah sudah mulai nampak dan semoga menjadi lebih baik.

Pada kesempatan itu, Kiai kharismatik ini pun berpesan dan meminta kepada Kemenag agar senantiasa menjaga kiai, pesntren, santri dan lembaga keagamaan.

“Saya titipkan mereka kepada Kemenag agar dijaga dengan baik,” pungkasnya. (Fath)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.