Pria Asal Pantai Gading Ini Wisudawan Terbaik S-3 Unair

Pria Asal Pantai Gading Ini Wisudawan Terbaik S-3 Unair
Surabaya, Obsessionnews.comTidak sia-sia upaya Moro Kadjo Daniel Bitty menuntut ilmu di Indonesia. Pria asal Pantai Gading, Afrika Barat, ini merupakan  wisudawan terbaik S3 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (16/7/2016). Berarti ia adalah satu-satunya wisudawan terbaik dalam wisuda ini yang meraih IPK 4,00 (sempurna). Seperti dikutip dari keterangan tertulis Unair Jumat (22/7), dalam penelitian disertasinya Daniel  menyoroti pentingnya pengaruh keuangan dalam kehidupan sehari-hari dan memahami kebijakan yang berkembang di negara Afrika dan Asia. Lelaki kelahiran Tiassale, Pantai Gading, 25 April 1986, ini memfokuskan penelitian terhadap masalah moneter. Judulnya Exchange Rate Regime for the Macroeconomic Performance: Lessons from Regional Integrated Areas in Southeast Asia (ASEAN-10) and West Africa (ECOWAS-15). Daniel mengungkapkan, sekarang nilai tukar tampaknya menjadi alat moneter tunggal yang dapat dipergunakan secara bersamaan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan melindungi fundamental ekonomi nasional terhadap guncangan eksternal. Dalam disertasinya itu Daniel menganalisis korelasi faktual antara nilai tukar dan lima makroekonomi variabel, yaitu pertumbuhan PDB (Produk Domestik Bruto), inflasi, investasi asing langsung, tingkat pengangguran, dan neraca perdagangan. Daniel mengaku sejak kecil sudah termotivasi oleh sosok Nelson Mandela melalui kata mutiaranya,”Pendidikan adalah senjata terkuat yang bisa kau gunakan untuk mengubah dunia.” ”Saya ingat pertama kali sampai di Indonesia dengan membawa impian memperoleh gelar doktoral dari ekonomi ASEAN. Saya hanya punya uang 200 US Dollar di kantong dan tidak punya simpanan. Saya sadar tidak akan mampu melaluinya dengan baik karena beasiswa saya hanya bisa digunakan untuk biaya kuliah,” katanya mengenang. Tetapi selama melakukan penelitian, Daniel mendapatkan dukungan dan bantuan dari dosen-dosen di Unair. Oleh karena itu ia  berterima kasih kepada para pembimbing disertasinya, yakni Prof. Djoko Mursinto, Dr. Unggul Heriqbaldi, dan Dr. Rudi Purwono. Daniel juga mengucapkan terima kasih pada semua sivitas akademika Unair orang-orang yang membantunya selama di Indonesia. Ia berharap penelitiannya dapat berguna bagi dunia akademisi Indonesia. (@arif_rhakim)