Roma – Kabar tak mengenakkan datang dari kampiun Serie A Italia lima musim terakhir, Juventus. Seperti dilansir laman resminya, federasi sepakbola Italia (FIGC) menduga presiden I Bianconeri, Andrea Agnelli, telah berhubungan dengan jaringan mafia yang ada di tubuh suporter klubnya.
Federasi sepakbola Italia (FIGC) menduga presiden Juventus, Andrea Agnelli, berhubungan dengan jaringan mafia dalam tubuh suporter klubnya.
Disebutkan bahwa Agnelli telah melakukan beberapa pertemuan dengan tifosi “mafia”, dalam rentang 2011 hingga 2016. Pertemuan itu dilakukan presiden guna menghindarkan Juve dari denda dan sanksi akibat kerusuhan yang mungkin didapat.
Tujuannya memang baik, tapi FIGC tak bisa menolerir segala bentuk hubungan dengan jaringan mafia dalam sepakbola. Mereka pun segera memanggil Agnelli untuk menemui komite displin federasi.
“Dalam periode 2011-2012 hingga setidaknya 2015-2016, Agnelli terus memenuhi pesanan yang diminta tifosi ‘mafia’ guna menghindari denda atau sanksi yang mungkin didapat klubnya,” rilis laman resmi FIGC.
“Agnelli tidak mencegah para direktur, pemain, serta staf Juve dari kemungkinan berhubungan dengan kelompok mafia, yang di dalamnya terdapat jaringan kriminal terorganisir, yang juga mengurusi penjualan tiket.
“Agnelli secara pribadi juga terlibat dalam sejumlah pertemuan dengan anggota sindikat kriminal dan mafia. Dia mengizinkan mereka membawa kembang api dan spanduk dalam pertandingan antara Juve kontra Torino pada Februari 2014 lalu. Segalanya dilakukan untuk mencegah para mafia terselubung melakukan tindak kriminal.” tutupnya. (*/goal.com/red)
Baca Juga:
- Stigma “Dilindungi Wasit”, Ini Pembelaan Juventus
- Andrea Agnelli Enggan Juventus Disebut Raja
- Andrea Agnelli: Pemain Italia Inti Kejayaan Juventus
- Andrea Agnelli: Juventus Harus Juara Liga Champions!
- Karl-Heinz Rummenigge Takjub Kepemimpinan Andrea Agnelli Di Juventus
