Jakarta, Obsessionnews – Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Trimedya Panjaitan curiga ada upaya sistematis yang dilakukan sekelompok orang untuk menjegal Tri Rismaharini dari bursa mencalonkan Wali Kota Surabaya dalam Pimilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2015.
”Sampai saat ini kami mencium seperti itu, siapa yang bermain dan kacaukan skenario belum tahu,” ujar Trimedya di DPR, Senin (31/8/2015).
Menurutnya, tidak bisa dipungkiri Risma adalah calon terkuat Wali Kota Surabaya. Namanya dikenal masyarakat karena kinerjanya yang yang merakyat. Karenanya, wajar bila ada pihak yang ingin menjegal Risma agar bisa ikut Pilkada serentak.
“Bisa saja, namanya politik. Bu Risma memang terlalu kuat di Surabaya. Mungkin ada upaya seperti itu,” terangnya.
Namun demikian, Wakil Ketua Komisi III DPR RI ini optimis Risma bisa mengikuti Pilkada. Komisi Pemilihan Umum (KPU) dimungkinkan akan memperpanjang waktu pendaftaran bagi bakal calon Wali Kota Surabaya selama tiga hari.
Disamping itu, kata dia, PDI-P tengah membentuk tim untuk menyelidiki dugaan adanya kecurangan yang dilakukan oleh KPUD Surabaya yang tidak meloloskan pasangan Rosyio – Dhimam Abror, sehingga Pilkada Wali Kota Surabaya kembali menjadi calon tunggal.
“Kita pelajari Pilkada Surabaya, kemudian nanti tentukan langkah untuk laporkan ke Bawaslu, kemudian kalau seandainya lakukan upaya hukum lain,” jelasnya. (Albar)
