Jumat, 19 April 24

Polisi Cari Tahu Hubungan Kasus Novel dengan Miryam

Polisi Cari Tahu Hubungan Kasus Novel dengan Miryam
* Kapolri Jenderal Tito Karnavian.

Medan, Obsessionnews.com – Polisi masih terus menyelidiki kasus kekerasan yang menimpa penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan. Termasuk apakah ada kaitannya kekerasan ini dengan kasus yang menjerat politikus Partai Hanura, Miryam S Haryani.

Hal ini disampaikan oleh Kapolri Jenderal Tito Karnavian saat berada di Medan, Rabu (17/5). Menurut Tito. Ia mengatakan, mengapa polisi mencari tahu hubungan kasus ini. Sebab diketahui Novel adalah penyidik yang menangani kasus Miryam terkait pengembangan korupsi proyek e-KTP.

“Penangkapan saudari Miryam, selain permintaan KPK, yang bersangkutan juga punya head to head dengan saudara Novel. Makanya cepat kami lakukan penangkapan dan dilakukan pendalaman oleh anggota. Apakah mungkin yang bersangkutan punya orang yang potensial melakukan aksi,” kata Tito di Medan, Rabu (17/5/2017).

Tito menyatakan, sejauh ini telah mengamankan satu orang laki-laki yang diduga memiliki motif untuk menyerang Novel.  Orang tersebut bernama Riko. Menurutnya, Riko juga diduga punya motif sakit hati kepada Novel. Hal ini akibat proses penyidikan sebuah kasus yang melibatkan keduanya.

“Karena (Novel) dianggap menekan yang bersangkutan memberikan keterangan palsu, cepat juga kita lakukan penangkapan,” kata Jenderal bintang empat ini.

Tito menjelaskan, dalam mengungkap kasus ini Miryam dan Riko diselidiki menggunakan metode deduktif, yakni melalui motif. Polisi mendalami orang-orang yang berpotensi menyerang Novel. Namun, Tito mengatakan, penyidik belum bisa memastikan apakah penyerangan itu terkait dengan pekerjaan atau masalah pribadi Novel.

“Karena memang Saudara Novel Baswedan ini banyak menangani perkara dari dulu, baik yang sekarang maupun yang sudah selesai. Banyak mungkin yang merasa tidak suka langkah-langkahnya, sehingga otomatis kita lakukan pendalaman satu per satu,” ujar dia.

Bukan hanya metode deduktif, untuk mengungkap kasus ini, polisi juga menggunakan metode induktif dari tempat kejadian perkara (TKP). Mereka menganalisa rekaman CCTV, memeriksa sejumlah saksi dan memanfaatkan kemampuan IT. Dari metode ini, Tito menyebut, ada beberapa kecurigaan yang muncul. Tiga orang pun sudah diamankan.

“Namun, dari hasil pengecekan alibinya masing-masing, semuanya tidak ada di TKP. Berarti mereka bukan pelakunya,” kata Tito.

Mantan Kepala BNPT ini mengklaim, polisi telah berupaya keras mengungkap kasus ini. Dia pun meminta masyarakat bersabar dengan proses penyidikan yang dilakukan polisi. Ia pastikan kasus ini akan diselesaikan.

“Kami minta masyarakat bersabar. Yang penting kami melakukan kegiatan secara sistematis dan kami sampaikan progres-progres itu kepada KPK. Bukan berarti kami berhenti. Selama satu bulan, lima orang yang sudah diamankan,” ujar dia. (Albar).

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.